Dalam persoalan ini, Menteri Johnny mengambil analogi irigasi untuk menggambarkan peran antarpihak dalam menjaga ruang digital agar sehat dan bersih.
First line of prevention yang ia sebutkan berada pada penyelenggara pemilu dan penegakan hukum diibaratkan menjadi sebuah bendungan.
"Saat bendungan terjaga dengan baik, maka sawah akan teraliri dengan baik menghasilkan tumbuhan dan bisa panen dengan baik dan sukses," ungkapnya.
Baca Juga: Alibaba Group Akan Buka Pusat Data Ketiga di Indonesia Awal Tahun 2021
"Namun, apabila tanggul bendungan jebol maka air bah akan mengaliri dan memorak-porandakan wilayah persawahan, dan akan mengalami kesulitan yang berujung pada kegagalan panen," lanjutnya.
Dalam analogi tersebut, sawah digambarkan Kominfo yang berguna untuk dapat membagi air secara rata untuk mengaliri persawahan.
Menkominfo juga menegaskan, lewat kerja sama antarpihak untuk menjaga TIK dengan baik menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan Pilkada.
Selain itu juga, Menkominfo akan menggunakan seluruh instrumen yang dimiliki untuk secara disiplin dan penuh kewaspadaan mengambil bagian dan mengimplementasikan NKA bersama Bawaslu dan KPU.
Baca Juga: Fitur Baru di Aplikasi PeduliLindungi Kemkominfo Untuk New Normal
Pilkada adalah salah satu momentum yang bisa kita gunakan dengan memanfaatkan secara optimal dan maksimal serta secara cerdas ruang digital untuk melakukan lompatan kualitas demokrasi di Indonesia.
Momentum itu akan terwujud dan berhasil apabila kolaborasi ekosistem di sektor politik bisa dilakukan bersama-sama.
Dalam Pilkada menurut Johnny, dibutuhkan kecerdasan untuk memanfaatkan ruang digital bagi peserta Pilkada dan konstituen.