Nextren.com - Facebook melalui divisi New Product Experimentation yang dihadirkan 2019 lalu telah menghadirkan sebuah aplikasi bernama Collab.
Collab dihadirkan seperti halnya TikTok namun untuk para musisi yang menampilkan karya atau cover dengan tiga video menjadi satu lagu.
Dalam ketiga video tersebut, pengguna bisa memainkan instrumen yang berbeda atau kolaborasi diantara pengguna lainnya, dan disesuaikan dengan kreativitas kalian.
Collab dianggap sejenis aplikasi seperti TikTok.
Karena jika pengguna yang menggunakan aplikasi tersebut ingin mengajak kolaborasi dengan yang lainnya, harus mengupload terlebih dahulu di feed Collab.
Baca Juga: Facebook Messenger Hadirkan Keamanan Baru, Bisa Deteksi Penipuan!
Pengguna yang melihat postingan orang lain tidak bisa meremix atau mengedit kembali postingan orang lain.
Jika ingin membuat kembali dengan berbeda, pengguna bisa mengambil bagian dari video tersebut yang cocok dengan yang diinginkan.
Seperti halnya TikTok, Collab juga mengizinkan penggunanya untuk membagikan video ke sosial media lain jika pengguna sudah membagikan video ke platform utamanya.
Namun, cara tersebut ingin diubah oleh Facebook yang diketahui sedang mencari cara agar pengguna bisa menyimpan video tanpa harus memposting terlebih dahulu.
Diketahui, TikTok sendiri menjadi populer di beberapa negara yang bermula dari video lip sync hingga saat ini menjadi beragam dan terkenal di Instagram, Vine dan Youtube.
Jika Collab terbukti berhasil di ranah musik, Collab dapat tumbuh secara organik sebagai seperangkat alat yang kuat untuk format media lainnya.