Nextren.com - Xiaomi dikatakan telah melakukan sebuah kejahatan bagi para penggunanya.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu peneliti keamanan yang bekerja di Forbes.
Gabriel Cirlig, selaku peneliti tersebut mengatakan bahwa Xiaomi telah mengumpulkan data pengguna melalui penulusuran yang dilakukan melalui browser.
Bahkan ia mengatakan kalau pencurian data ini juga bisa dilakukan meskipun pengguna memakai browser dalam mode penyamaran.
Baca Juga: Xiaomi Hadirkan Paten Smartphone Dengan Notch Aneh dan Unik Banget
Adanya tuduhan tersebut dikarenakan pengalaman Cirlig saat mengguanakan Redmi Note 8 sebagai perangkat hariannya.
Ia menyatakan kalau perangkat tersebut merekan hampir semua yang dilakukannya di ponsel dan mengirimkan data ke server di Rusia dan Singapura.
Pengenkripsian data menggunakan format base64 membuat Cirlig menilai kalau data tersebut sangat mudah untuk disalin ke dalam teks biasa.
Pria tersebut juga telah melakukan penelitian lebih jauh dengan cara mengunduh ROM pada Xiaomi Mi 10, Redmi K20, dan Mi Mix 3.
Hasilnya adalah ia menemukan kerentanan keamanan yang sama pada ketiga perangkat tersebut.
Menanggapi tuduhan yang menyudutkan tersebut, pihak Xiaomi juga telah merespon dengan cepat.
Melansir dari GSMArena, seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Xiaomi telah mematuhi undang-undang dan peraturan setempat tentang privasi dan data penelusuran.