Maka dari itu, dia merasa perlu membuat ventilator dengan bahan yang mudah didapat dan harga terjangkau.
Walau minim pengetahuan tentang kesehatan, Anton tidak menutup niatnya untuk berkontribusi melawan Covid-19.
Sebenarnya, Anton tidak pernah mengira akan membuat alat medis seperti itu.
Hatinya mulai terketuk ketika diingatkan seorang teman pada saat awal-awal pemberlakuan social distancing.
“Teman saya dari Makassar namanya Khaidir Khaliq bilang, ‘Kamu punya kemampuan di bidang teknologi, bergeraklah."
Baca Juga: 6 Hobi Ini Bisa Kamu Lakukan Hanya Lewat Smartphone, Cocok Saat PSBB
"Di rumah akan mati, bergerak juga akan mati. Tapi setidaknya kamu beri sumbangsih dengan keahlianmu,” kata Anton saat dihubungi di Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Hatinya bergetar kala mendengar ucapan tersebut.
Anton kemudian sadar, bahwa diam di rumah saja tidak akan membuat perubahan.
Dari sanalah timbul keinginan untuk berkontribusi memerangi Covid-19 berdasarkan keahlianya.
Pria 38 tahun ini awalnya membuat bilik atau chamber untuk penyemprotan disinfektan.
Bilik yang diciptakannya cukup berhasil, bahkan sempat diproduksi hingga 200 unit.