Mendikbud Nadiem menjelaskan konten pembelajaran dalam program "Belajar dari Rumah" akan fokus pada literasi, numerasi, dan penumbuhan budi pekerti atau pendidikan karakter.
Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi bersama lembaga pemerintah yang independen untuk mengkaji kualitas program Belajar dari Rumah, seperti mengukur apakah manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, jadwal hari Senin hingga Jumat digunakan untuk pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan. Jadi masing-masing ada setengah jam.
Setengah jam untuk PAUD, setengah jam untuk kelas 1 sampai kelas 3 SD, setengah jam untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD, dan setengah jam masing-masing untuk SMP, SMA, dan parenting.
Baca Juga: Google Larang Karyawannya Pakai Aplikasi Zoom Untuk Bekerja
Talkshow dan pemutaran film
Materi program diambil dari berbagai sumber. Sebagian besar sudah diproduksi Kemendikbud sebelumnya, seperti dari TV Edukasi atau produksi konten unit kerja lain.
Ada juga sumber materi dari luar Kemendikbud, yakni Jalan Sesama untuk jenjang PAUD.
Pada Sabtu dan Minggu, ada durasi tiga jam khusus untuk program kebudayaan, antara lain gelar wicara (talkshow), podcast, kesenian, dan magazine tentang perkembangan budaya dari seluruh Indonesia.
Kemudian di malam hari akan ada pemutaran film Indonesia dengan pilihan berbagai genre, seperti film anak, drama, dan dokumenter.
Kemendikbud akan menyiapkan 720 episode untuk penayangan program "Belajar dari Rumah" selama 90 hari di TVRI.
Saat ini Kemendikbud sudah menyiapkan tayangan untuk dua minggu pertama, sambil memproduksi untuk tayangan di minggu-minggu berikutnya.