Follow Us

Ramalan Tahun 2018 – Blockchain Akan Merajai Bisnis di Indonesia

Kama - Minggu, 17 Desember 2017 | 08:00
Teknologi Blockchain akan merajai bisnis di tahun 2018
Varchev

Teknologi Blockchain akan merajai bisnis di tahun 2018

Ini harus menjadi perhatian yang tidak kalah penting, dan menjadi fokus utama banyak perusahaan yang akan go-digital, selain faktor keamanan siber.

Seperti halnya Bitcoin yang memiliki potensi besar untuk mengganggu dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan masyarakat dengan menggunakan beragam aplikasi.

Bitcoin merupakan salah satu contoh teknologi Blockchain
Pixabay

Bitcoin merupakan salah satu contoh teknologi Blockchain

(BACA: REVIEW - Star Wars The Last Jedi, Pesan Disney Buat Fans Star Wars)

Ettienne Reinecke, Dimension Data Group Chief Technology Officer, mengatakan Blockchain menjadi semakin kuat belakangan ini sebagaimana telah diramalkan sebelumnya.

Di sektor keuangan, pasar modal Amerika Serikat dan Eropa berpindah menggunakan platform Blockchain, dan terjadi aktivitas yang serupa di pasar seperti Jepang.

Menjadi sangat ironis melihat pelaku kejahatan siber yang menyebarkan ransomware WannaCry yang dapat menyandera aset pemerintah dengan meminta bayaran Bitcoin.

Bitcoin bisa jadi merupakan mata uang yang ter-enkripsi (crypto-currency), tapi basisnya adalah Blockchain, dan apabila pelaku kejahatan siber sadar akan keamanan yang bisa mereka dapatkan dari pembayaran melalui Bitcoin dalam pembayaran tebusan, hal ini menunjukkan betapa amannya pendekatan pendistribusian buku besar.

Blockchain memiliki potensi untuk mengubah konsep keamanan siber, tapi industri harus mengerti seperti apa Blockchain bekerja.

(BACA: Review - Vivo V7, Hape Kamera Selfie 24 MP dengan Harga Rp 3 Jutaan)

Peran Blockchain menjadi penting karena bisa mengamankan sektor yang tidak diperhatikan seperti ini.

Andy Cocks, Chief Technology Officer Dimension Data Asia Pacific menguatkan penjelasan Reinecke. Blockchain memiliki kemampuan untuk mengganggu dan mengubah keuangan dunia, bisnis, dan masyarakat. Tetapi perusahaan yang tidak segera memulai siklus investasi yang akan memiliki resiko paling besar untuk terganggu.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest