Semuel Abrijani Pangerapan (Dirjen Aptika Kementerian Kominfo) mengatakan implementasi Smart City memang belum merata di Indonesia. Smart City itu bukan sekadar memasang WiFi gratis di pelosok kota, melainkan melayani kebutuhan rakyat seutuhnya.
Pemerintah berharap 100 kota Smart City itu bisa menjadi contoh kota-kota lainnya untuk berani mewujudkan solusi Smart City di kotanya.
6 Pilar Smart City
Dalam gerakan itu, Kominfo membimbing 100 Kota/Kabupaten terpililh untuk merencanakan pengembangan Smart City di daerah masing-masing dengan memperhitungkan tantangan maupun potensi daerah.
Solusismart citymemiliki enam pilar yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
Dari gerakan tahap pertama, tercetus beberapa inisiatif terkait pemanfaatan teknologi untuk pelayanan masyarakat. Contohnya pembangunan sistem pelaporan,pembangunan jaringan, strategi memajukan pariwisata daerah, sampai peningkatan UMKM lewate-commerce.
"Gerakan ini hadir dengan cara membimbing pemerintah daerah atau kota membuat programsmart citydengan melakukan empat kali bimbingan teknis" kata Elwin Siregar (Magazine Group Director Kompas Gramedia) menjelaskan teknis gerakan ini.

Semuel Abrijani, Dirjen Aptika Kemenkominfo
(BACA:Review - Vivo V7, Hape Kamera Selfie 24 MP dengan Harga Rp 3 Jutaan)
Parameter Pemilihan Kota
Sebagai media yang fokus pada pemanfaatan teknologi di semua institusi, InfoKomputer berkomitmen membantu Kominfo dengan cara mewartakan inspirasi kisah sukses perkembangansmart citydi setiap kota di Indonesia.
"InfoKomputer percaya teknologi bisadimanfaatkan oleh semua institusi, termasuk pemerintahan daerah. Keikutsertaan InfoKomputer di gerakan ini adalah carakami mendorong pemerintahan daerah di Indonesia untuk lebih beranimengimplementasikan teknologi" ujar Wisnu Nugroho (Pemimpin Redaksi InfoKomputer).