Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Kebutuhan smartphone saat ini memang membuat sebagian orang khususnya di kota besar menjadi ketergantungan.
Bagaimana tidak, hampir semua kegiatan yang menunjang pekerjaan dan kegiatan sehari-hari bisa dilakukan melalui genggaman.
Salah satunya saja adalah penggunaan grup pesan yang ada disejumlah aplikasi layanan seperti WhatsApp.
Grup-grup tersebut dapat membantu untuk penyebaran informasi secara cepat untuk semua anggota yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Waspada! Pencurian Data Ternyata Bisa Terjadi Lewat Charger Umum, Korbannya Para Turis
Selain itu, media sosial yang bisa diakses melalui ponsel juga membuat orang-orang makin tidak bisa melepaskan barang tersebut dari hidupnya.
Melansir dari "Digital Around The World 2019", pada tahun lalu di Indonesia terdapat sekitar 150 juta orang telah menggunakan media sosial.
Pengguna media sosial di negara +62 ini juga didominasi oleh pengguna dalam rentang umur 18-34 tahun.
Baca Juga: Dua Pasangan Lansia Ini Kecanduan Smartphone Parah, Simak Ceritanya!
Untuk total waktu penggunaannya, laporan tersebut mengatakan bahwa masyarakat Indonesia setidaknya menghabiskan waktu 3 jam dalam sehari untuk berselancar di media sosial.
Banyak orang menggunakannya sebagai media untuk pekerjaan dan mencari hiburan.
Apalagi saat ini sudah mulai banyak bermunculan influencer dari berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok.
Gaming juga menjadi alasan lain dari lamanya penggunaan smartphone dalam kegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Kini Orangtua Bisa Kontrol Anak Main Tiktok, Lewat Fitur Safety Mode Family
Kita tidak bisa bantah bahwa saat ini game mobile memang sedang menjadi idaman para penggila game.
Namun, dengan lamanya penggunaan smartphone tentunya menimbulkan sebuah masalah baru.
Menurut sebuah riset kesehatan, ada hasil yang mengejutkan dari sebuah percobaan terhadap 48 orang yang gemar menggunakan smartphone.
Melansir dari Kompas, riset berjudul "Addictive Behavior" mengatakan bahwa sebanyak 22 orang yang diteliti telah mengidap penyakit smartphone addiction.
Baca Juga: Begini Cara Penyanyi Cakra Khan untuk Cegah Kecanduan Game Online
Penyakit tersebut adalah sebuah gangguan yang terjadi pada kondisi otak manusia yang merasa kecanduan oleh smartphone.
Riset tersebut dilakukan dengan menggunakan metode scanning otak melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hasilnya, terdapat penurunan volume dijaringan otak pada orang-orang yang kecanduan smartphone.
Efek dari penurunan jaringan otak tersebut mengakibatkan terganggunya aktivitas emosional yang sulit untuk dikuasi pengidapnya.
Baca Juga: Facebook Rela Bayar Rekaman Suara Penggunanya untuk Tingkatkan Fitur Speech Recognition
Selain itu, riset juga mengatakan bahwa bagian otak ACC yang berfungsi sebagai proses kognitif mengalami penurunan pada pengidap smartphone addiction.
Kedua pola tersebut ternyata juga ditemukan oleh para pecandu narkoba atau obat-obatan terlarang.
Jika data dari penelitian ini adalah benar, maka ini akan menjadi hasil penilitian pertama yang menunjukan adanya pengaruh penggunaan smartphone dengan kondisi otak.
Baca Juga: Ternyata Teknologi Virtual Reality Bisa Kurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan
Upaya dari pengurangan efek ini juga nampaknya sudah dilihat oleh beberapa perusahaan teknologi penghasil smartphone.
Contohnya saja adalah penyematan fitur seperti Screen Time yang bisa digunakan untuk mengingatkan waktu penggunaan smartphone.
Jadi, gimana sobat Nextren? apa kalian mau mengalami gangguan akibat sering menggunakan smartphone?
(*)