Follow Us

Inilah Sejarah Telkomsel, Ternyata Dulu Perusahaan Patungan Indosat dan Telkom

None - Senin, 24 Februari 2020 | 17:30
BTS Operator
kompas

BTS Operator

Nextren.com - Kita ketahui di Indonesia saat ini ada 6 operator seluler.

Ada Telkomsel yang terbesar, lalu XL Axiata, Indosat, 3, Smartfren dam Net1.

Nah kiprah Telkomsel sebagai operator terbesar ini cukup menarik diikuti.

Soalnya, beberapa waktu lalu Telkomsel jadi sorotan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir.

Sang induk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom terlalu mengandalkannya sebagai sumber laba.

Baca Juga: Samsung Berhenti Produksi Galaxy Z Flip Sementara Karena Virus Corona

Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.

Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel.

Diberitakan Harian Kompas, 27 Mei 1995, Telkomsel merupakan perusahaan seluler pertama di Indonesia yang dibentuk dari patungan modal dua BUMN telekomunikasi saat itu.

Usaha patungan PT Telkom dan PT Indosat melebarkan sayap lewat jaringan komunikasi selular GSM (global system for mobile communication) akhirnya baru terwujud di tahun 1995.

Baca Juga: Rumor Spesifikasi Oppo Watch Terbaru Bakal Bisa Deteksi Kesehatan Jantung

Dengan modal dasar Rp 650 miliar, usaha patungan yang membentuk PT Telkomsel itu dinyatakan resmi berdiri pada medio 1995 silam.

"Sebagai pendatang baru, PT Telkomsel ini akan menjadi mitra sekaligus pesaing bagi Telkom maupun Indosat sendiri serta semua unit usaha yang sudah ada sebelumnya," ujar Setyanto kala itu.

PT Telkomsel akan merambah seluruh kota di Jawa, mulai dari Jakarta, Surabaya sampai ke Denpasar.

Baca Juga: Google Larang Pengguna Menginstal Aplikasi Sampingan Google ke Huawei

Menara BTS pertama Telkomsel di Indonesia, berada di Bukit Dangas Batam
(KOMPAS.com/Reska K. Nistanto)

Menara BTS pertama Telkomsel di Indonesia, berada di Bukit Dangas Batam

Untuk tahun 1995, diharapkan warga Jakarta sudah bisa menikmati fasilitas GSM Telkomsel dan secara bertahap akan mengambil wilayah nasional pada 1998.

Kehadiran PT Telkomsel akan menambah ramai pasar telepon selular GSM, mengingat sebelumnya PT Satelindo juga sudah masuk ke Indonesia, dimulai dari Jabotabek yang nyaris tanpa blank spot (wilayah kosong yang tidak terliput).

Dalam perusahaan patungan itu, PT Telkom menanamkan modal sebesar Rp 66,6 miliar (51 persen) sedangkan PT Indosat (49 persen), hampir sama yaitu Rp 63,9 miliar.

Sehingga total saham yang dipegang keduanya mencapai Rp 133,5 miliar.

Baca Juga: Inilah Cara Mudah Mencari Teman Olahraga yang Cocok, Lewat Situs Tandem

"Kami optimis untuk mengharap PT Telkomsel ini bisa memberi dividen dalam satu-dua tahun," harap Setyanto.

Segera setelah resmi beroperasi, Telkomsel mengoperasikan 6.000 SST (satuan sambungan telepon) di Medan.

Dari ibu kota Sumatera Utara itu, Telkomsel akan merambah Padang dan selanjutnya akan ada di semua ibu kota propinsi.

Baca Juga: Riset Strategy Analytics: Ponsel 5G Akan Kuasai 15 Persen Pasar di Tahun 2020

Pecah kongsi

Belakangan, Indosat dan Telkom memutuskan tak lagi melanjutkan kerja sama lewat Telkomsel.

Kedua perusahaan sepakat menukar saham dengan anak usaha masing-masing.

Diberitakan Harian Kompas, 11 Mei 2001, disepakati transaksi bisnis PT Indosat dan PT Telkom menyangkut pembelian 35 persen saham PT Indosat di PT Telkomsel oleh PT Telkom senilai 945 juta dollar AS.

Lalu penjualan 22,5 saham PT Telkom di PT Satelindo kepada PT Indosat senilai 186 juta dollar AS.

Ada pula penjualan 37,66 persen saham PT Telkom di PT Lintasarta senilai 38 juta dollar AS

Baca Juga: Hape Gaming Xiaomi Black Shark 3 5G Akan Dilengkapi Baterai 5.000 mAh dan Fast Charging 65W

Terakhir adalah pengalihan hak dan kewajiban PT Telkom di Unit KSO Divre IV Jateng/DIY kepada PT Indosat senilai 375 juta dollar AS.

Untuk transaksi ini PT Telkom harus membayar tunai kepada PT Indosat sebesar 346 juta dollar AS dan berikutnya pembayaran dalam rupiah senilai 177 juta dollar AS, selambat-lambatnya 1 Juli 2001.

Menurut Direktur Keuangan PT Telkom saat itu, Mursjid Amal, untuk transaksi bisnis ini PT Telkom harus membayar pajak Rp 1,5 triliun sementara PT Indosat sebesar Rp 3,5 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Telkomsel, Dulunya Perusahaan Patungan Indosat-Telkom"Penulis : Muhammad Idris

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest