Ratusan berita palsu juga dengan cepat menyebar di sosial media seperti Facebook.
Produk vitamin C juga mendapat keuntungan karena rumor menyebut kalau vitamin itu bisa menyembuhkan Corona.
"Twitter dan YouTube dan media sosial lainnya masih dibanjiri dengan informasi yang salah," kata Pattison.
Baca Juga: Twitter Akan Ubah Hasil Pencarian Tentang Virus Corona, Untuk Cegah Penyebaran Hoax
Setelah pertemuan ini berlangsung, WHO dan semua perusahaan spakat untuk mengadakan pertemuan rutin setiap beberapa bulan.
Poin pembahasan tetap akan seputar bagaimana mencegah penyebaran informasi palsu seputar kesehatan di dunia digital. (*)
Baca Juga: Banjir Berita Hoax Tentang Virus Corona Beredar Online, Membuat Resah Warga Tiongkok