Nextren.com - Media sosial Twitter saat ini sedang mendapatkan kritik dari sejumlah penggunanya.
Hal ini dilakukan karena Twitter diketahui secara sengaja telah meloloskan postingan iklan mengenai ujaran kebencian yang diutarakan oleh kelompok neo-Nazi.
Dengan adanya kabar tersebut, Twitter telah meminta maaf atas lolosnya iklan tersebut di media sosialnya.
Sebelumnya diketahui bahwa Twitter memang sudah memiliki kebijakan yang melarang perilaku kebencian, termasuk mempromosikan kekerasan atau memposting SARA, dan orientasi seksual.
Baca Juga: Tagar #NetflixTidakAman Hiasi Twitter, Tetapi Raih 20 Nominasi Oscar
Melansir dari BBC, pihaknya telah menemukan bahwa ada cacat pada Twitter yang memungkinkan pemasangan iklan ditunjukan untuk para pengguna yang memposting hal-hal tertentu contohnya adalah "transphobic", "anti-gay" atau kelompok pembenci lainnya.
Cacatnya Twitter ini dilihat oleh BBC dari kemungkinan pengiklan yang bisa menemukan jumlah pencarian untuk kata-kata yang berbau intimidasi tersebut.
Sebagai testimoni dari kesalahan sistem yang dilakukan oleh Twitter ini, BBC juga sempat menemukan bahwa ada sekitar 67.000 hinga 81.000 untuk pencarian dengan kata "neo-Nazi" di Inggris.
Kasus ini bukan lah kasus yang pertama Twitter alami selama masa aktifnya di internet.
Baca Juga: Pendiri Facebook Mark Zuckerberg Dituduh Sebarkan Propaganda Nazi
Twitter pernah mendapatkan sejumlah kecaman dari aktivis hak sipil mengenai supremasi kulit putih yang hadir pada platformnya tersebut.