Hanya saja, aplikasi ini hanya berguna untuk menghindari kemacetan tanpa informasi yang lebih detail terkait dari banjir itu sendiri.
2. Pantau Banjir
Aplikasi ini dibuat oleh Pemprov Jakarta dalam tajuk Smart City-nya. Aplikasi ini dibuat memang untuk memantau kondisi banjir di kota Jakarta.
Di sini kamu bisa melihat tinggi air dari kali atau sungai yang melintasi kota Jakarta. Kamu bisa mengecek kondisi pintu air apakah dalam kondisi siaga atau tidak. Bahkan kamu juga bisa melihat bagaimana kondisi pompa air yang memompa keluar air tersebut dalam kondisi menyala atau tidak.
Penampilannya dihadirkan dengan grafis sederhana yang mudah dimengerti. Hanya saja, kondisi yang ditampilkan belum tentu selalu up to date. Sehingga data yang kamu lihatkemungkinan masih ada waktu jeda.
Sisi negatifnya lagi, aplikasi ini juga hanya ditujukan untuk penduduk Jakarta. Sehingga penduduk kota lain tidak bisa memanfaatkannya.
(BACA:Mana yang Lebih Baik, Layar AMOLED atau IPS LCD Touchscreen?)
3. Google Map
Aplikasi besutan raksasa dunia ini memang serba bisa. Selain dapat menentukan arah tujuan, aplikasi ini juga dapat memberikan informasi banjir.
Tampilan pada layarnya ini sudah umum sehingga mudah dipelajari. Jika kamu ingin sekadar menghindari wilayah banjir, maka Google Map masih bisa diandalkan.