Jika di Instagram kamu bisa meihat username pengiklan, maka di WhatsApp status terpampang nama perusahaan yang mengeluarkan iklan tersebut.
Sebenarnya, langkah dari WhatsApp untuk menghadirkan iklan pada layanannya ini merupakan sebuah pelanggaran yang sudah ditetapkan oleh pendiri awalnya.
Jan Koum dan Brian Acton berjanji untuk tidak akan menjual data penggunanya dan tidak akan menanyangkan iklan di aplikasi berbagi pesannya ini.
Namun, semenjak diambil alih oleh Facebook sejak tahun 2014 dan mengalami kenaikan jumlah pengguna yang mencapai 1,5 milyar pengguna dari 180 negara di seluruh dunia, Koum dan Acton mengalami ketidak pastian dalam mempertahankan pendiriannya.
Baca Juga: Versi Beta WhatsApp Tambahkan Fitur Pesan Kadaluwarsa untuk Pesan Grup
Padahal pada tahun 2012, Koum pernah menyatakan ketidaksenangannya dengan layanan iklan.
Akhirnya, kedua pendiri awal WhatsApp ini memutuskan untuk mengundurkan diri dari aplikasi penyedia layanan berbagi pesan tersebut dan mencoba mengkritisi usaha Facebook untuk memonetisasi WhatsApp lebih dari yang sudah dilakukannya.
Sebelumnya, WhatsApp sudah melakukan monetisasi dengan cara menarik biaya sebesar 1 USD untuk mendapatkan penghasilan dan untuk melindungi biaya hosting penggunanya.
(*)