Sebelumnya pada bulan November 2019 lalu, Sigfox Global mengadakan acara tahunan bertajuk Sigfox Connect.
Baca Juga: Kenyang Kerja di 16 negara, Yudhi Rahadian Bikin Perusahaan Konsultan IoT dan 5G di Jerman
Pameran bertema teknologi IoT ini mempertemukan berbagai pelaku industri global (rantai pasok, logistik, kimia, otomotif, teknologi komputer, utilitas).
Mereka itu seperti DHL, Michellin, Qantas Airways dan LSM di bidang konservasi satwa langka yaitu WWF yang aktif menggunakan teknologi IoT untuk kegiatan operasionalnya dengan para pembuat piranti dan aplikasi.
Melalui Sigfox Connect, para developer dapat berpartisipasi untuk menampilkan produknya maupun memperluas jaringan bisnis dengan pelaku bisnis.
Menurut Ludovic Le Moan selaku CEO & Co-founder Sigfox Global, salah satu pembicara dalam Sigfox Connect mengatakan bahwa saat ini Sigfox telah menghubungkan lebih dari 16 juta perangkat IoT di 60 negara.
Baca Juga: Sistem Pencahayaan Pintar Berbasis IoT untuk Gedung, Jembatan dan Sungai di Shanghai
Ditargetkan pada tahun 2023, dapat dihubungkan 1 miliar piranti. Sigfox juga telah bekerja sama dengan perusahaan Eutelsat untuk meluncurkan nano-satelit, untuk mengoptimalisasi konektivitas jaringan IoT di seluruh dunia agar dapat menjangkau area terpencil seperti daerah pedalaman atau perairan.
Sebagai contoh kolaborasi yang dilakukan Sigfox dengan penyambung perangkat, perusahaan Nippon Gas menghubungkan 850,000 meter gas di seluruh wilayah Jepang agar dapat dikontrol dengan teknologi nirkabel.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Sigfox berkolaborasi dengan pembuat perangkat dan perusahaan jaringan cloud.
Baca Juga: Sistem Peringatan Dini Tsunami Yang Terjangkau, Berbasis IoT dan Wireless Sensor Network
Hal ini menjadikan fasilitas yang ditawarkan oleh Sigfox akan menjadi solusi dalam implementasi Smart City dan Smart Home.