Berikutnya sektor lain ada e-Commerce (6%), Healthcare(6%), Agritech(4%), perjalanan, Olahraga, Makanan, Marketplace(3%), Logistik, HR, Crowdfunding, pengelolaan sampah, AI, perangklat keras(2%).
Pada kompetisi sebelumnya di tahun 2018, sektor yang paling diminati adalah Agritech dan e-Commerce.
Lalu tahun ini, tren berubahkarena makin banyak startup melihat peluang di Fintech dan Edutech yang akan mendorong ekonomi negara-negara di Asia Tenggara dalam 5 tahun ke depan.
Hendra Lesmana sebagai CEO NTT Indonesia menyatakan sangat senang dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti tantangan dalam kompetisi ini.
"Para peserta telah memaparkan ide-ide segar dan asli, yang memungkinkan bisnis untuk tumbuh dan membangun masyarakat yang mumpuni lewat pendekatan teknologi 4.0 di Indonesia," ujar Hendra.
Program ini telah berjalan selama 3 kali di Indonesia, serta beberapa negara terpilih di Asia lainnya. Yasunori Kinebuchi, pencetus program NTT Statrup Challenge ini merasa bangga mengumumkan tiga pemenang hari ini, setelah menerima 600proposal dari beragam startup tahun ini.
"Ini merupakan awal dari kolaborasi lanjutan dengan sumber jaringan yang dimiliki NTT, lewat pengetahuan organisasi dan teknik, dan basis pelanggan secara global," ujar Yasunori.
Baca Juga: Startup Servis Elektronik Perbaik.in, Teknisi Bisa Dipanggil ke Rumah
Sebanyak 10 finalis telahmemaparkan ide-ide mereka di hadapan juri dari berbagai profesi dan bisnis, pada 20 November 2019 lalu.
Para panelis juri terdiri dari Hiroshi Nihikawa (Parnetship Manager Orange Japan), Kuan Hsu (C0-founder dan General partner KK Fund), Nikhil Kapur (Partner Gree Venture), Masa Fukata (Director Game Changer Catapult Panasonic).