Follow Us

Kisah Walikota Di Brasil Hidup Glamor Dan Kelola Kota Hanya Lewat WhatsApp

Wahyu Subyanto - Selasa, 05 Desember 2017 | 21:36
Lidiane Leite, Walikota di Brazil yang kelola Kota via WhatsApp
The Independent

Lidiane Leite, Walikota di Brazil yang kelola Kota via WhatsApp

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Subiyanto.

Nextren.grid.id-Seorang walikota di Brasil yang memerintah kotanya lewat WhatsApp, dipenjara setidaknya selama 14 tahun karena menggelapkan jutaan uang dari anggaran pendidikan kota.Lidiane Leite melarikan diri pada bulan Agustus 2015 ketika dia dituduh korupsi dana kota Bom Jardim yang terletak di Brasil barat laut.Walikota berusia 27 tahun tersebut menunjuk pejabat setempat lewat WhatsApp, saat dia menjalani kehidupan mewahnya di Sao Luiz, ibu kota negara bagian Maranhão, sekitar 180 mil jauhnya.Dia akhirnya menyerahkan diri setelah 39 hari melarikan diri.

(Baca : Messenger Kids, Fitur Sayang Anak Versi Facebook Segera Rilis )Setelah proses hukum selama 2,5 tahun, Leite dijatuhi hukuman 14 tahun dan 1 bulan di penjara, dilanjutkan 6 tahun tahanan rumah.Dilansir dari The Independent, dia dinyatakan bersalah menerima dana sebesar R$ 20 juta (Rp 84 miliar) dari dana pendidikan.Dia masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut, kata saluran berita TNH1.Kisahnya dimulai tahun 2012 setelah mantan pacarnya, Humberto Dantas Dos Santos alias Beto Rocha, dilarang bertugas sebagai walikota kota pada tahun 2012 karena tuduhan korupsi.

(Baca : Nokia 9 Segera Rilis, Dibekali Prosesor Kencang Snapdragon 835 dan RAM 4GB )Tak lama kemudian, Leite menggantikannya dan menunjuk seseorang berusia 44 tahun sebagai penasihat utamanya. Dia bertanggung jawab atas sebagian besar pengelolaan kota sehari-hari.Sementara itu, Leite menjalani gaya hidup yang penuh dengan sampanye mahal dan mobil cepat di Sao Luiz, saat dia berkomunikasi dengan para deputinya lewat grup khusus "Task Force" di WhatsApp.

Dos Santos masih dalam pelarian, namun juga dijatuhi hukuman 17 tahun dan 9 bulan di penjara ditambah 7 tahun dan 4 bulan tahanan rumah secara in absentia.

(Baca : Teknologi Membawa Petaka, Penyebab Garuda Indonesia Delay Parah )Di awal tahun 2015, pasangan tersebut bercerai dan Dos Santos mengundurkan diri. Inilah saat skema korupsi mulai terurai.Bom Jardim adalah kota miskin yang berpenduduk sekitar 40.000 orang di salah satu negara termiskin.Banyak keluarga bergantung pada sekolah lokal untuk memberi anak mereka makanan layak minimal sekali sehari. Penduduk setempat mengatakan kepada BBC bahwa selama masa jabatan Leite, mereka tak pernah makan di sekolah tempat dimulainya awal investigasi pada walikota dan rekan-rekannya.

(Baca : Kabar Hoax atau Bukan? Cermati Cirinya dan Cek Dulu Dengan 7 Cara Ini )

Pihak berwenang mulai mengamati linimasa media sosial Leite, saat dia berulang kali membual tentang kehidupan mewahnya yang glamor.Dalam satu postingan di Instagram ia menulis: "Sebelum menjadi walikota, saya miskin. Saya punya Land Rover, sekarang saya mengendarai [Toyota] SW4.""Mungkin sebaiknya saya membeli mobil yang lebih mewah, karena - terima kasih Tuhan - saya punya cukup uang untuk melakukannya.""Saya bisa membeli apapun yang saya mau."

(Baca : 8 Langkah Mudah Jadi YouTuber Andal Berbekal Smartphone Pribadi )"Saya akan mengeluarkan uang untuk apa yang saya inginkan dan saya tidak peduli dengan apa yang orang katakan tentang saya."Setelah pihak berwenang Brasil mengumumkan penangkapannya, dia melarikan diri - sambil mengirim pesan WhatsApp kepada para deputinya - dengan bersikeras bahwa dia masih walikota dan melarang mereka untuk berbicara dengan jaksa penuntut.

Fabio Santos de Oliveira mengatakan bahwa dia dan sekitar 10 lainnya telah mencuri uang jutaan dollar dari kas negara - terutama anggaran kesehatan dan pendidikan.Fabio berkata: "Dalam satu kasus, dia mengontrak perusahaan palsu untuk membangun kembali tiga sekolah di Bom Jardim.""Dengan cara itulah dia bisa mencuri uang anggaran." (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest