Follow Us

Investor Utama Grab Rugi 125 Triliun, Bagaimana Nasih Grab di Indonesia?

None - Senin, 11 November 2019 | 20:30
Unit motor listrik yang digunaka Grab Indonesia

Unit motor listrik yang digunaka Grab Indonesia

Kabar kurang sedap menimpa investor terbesar Grab, yaitu Softbank, yang mengalami kerugian terbesarnya.

Kerugian yang dialami Softbank serta tingginya persaingan bisnis diperkirakan akan memberikan dampak bagi kelangsungan usaha Grab.

Oleh karena itu, Decacorn asal Malaysia itu dipaksa untuk mencari cara untuk mengamankan profitabilitas dan margin perusahaan.

Padahal, Masayoshi Son CEO Softbank Group dalam kunjungannya ke Indonesia pada Juli 2019 itu telah berjanji membenamkan investasi sebesar US$ 2 miliar untuk membangun 'markas kedua' bagi perusahaan bervaluasi US$ 14 miliar tersebut.

Baca Juga: Menkominfo Johnny G. Plate Berharap Ada Startup Hectocorn di Indonesia

SoftBank yang notabene investor terbesar Grab dengan total investasi mencapai US$ 3 miliar di Grab melaporkan kerugian sebesar US$ 8,9 miliar atau setara Rp 125 triliun pada kuartal pertama 2019.

Kemudian, seperti dikutip dari Fortune.com, pada Rabu (6/11) lalu, Softbank kembali melaporkan penurunan nilai aset besar-besaran atas investasinya di WeWork, startup penyewaan ruang kantor, hingga mencapai US$ 9,2 miliar atau setara 90% dari total investasi Softbank di WeWork yang tercatat sebesar US$ 10,3 miliar.

“Ini murni kesalahan penilaian saya, yang saya harus renungkan,” ujar Masayoshi di hadapan para investor dan media.

Baca Juga: Penting! Menurut BEKRAF Ternyata Hal Ini yang Dapat Membuat Startup Bisa Bertahan

Tidak hanya terancam dari sisi dukungan investor, Grab yang berambisi menjadi superapp itu diyakini masih mencatat kerugian akibat model bisnisnya yang terus membakar uang untuk membiayai promosi guna memenangkan persaingan pasar.

Upaya Grab untuk dapat mendongkrak margin perusahaan terbentur persaingan bisnis yang sangat tinggi di Asia Tenggara dan sejumlah regulasi.

Baru-baru ini, misalnya, sebuah peraturan baru telah diterbitkan oleh Pemerintah Singapura yang intinya melarang penggunaan skuter listrik di jalur pejalan kaki sehingga secara tidak langsung memukul bisnis layanan pesan-antar makanan yang dilayani Grab melalui aplikasi GrabFood.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest