Baca Juga: Duel Hasil Foto Kamera Pixel 4 XL vs iPhone 11 Pro Max, Pilih Mana?
Dengan esports, para orang tua bisa melihat langsung bagaimana anak-anaknya jadi punya fokus dan tujuan untuk berjuang; demi diri sendiri, keluarga, ataupun orang-orang di sekitarnya.
Selain berguna mengubah paradigma publik, ambisi para gamer untuk masuk dalam jajaran pemain paling bergengsi (yang biasanya hanya 1% dari total gamer) juga berguna menjadi penggerak industri ini.
Ambisi untuk mengejar kebanggaan ataupun kemewahan yang dikenalkan oleh esports menjadi motor baru buat pasar gamer yang sebelumnya hanya menjadikan kegiatan bermain sebagai salah satu bentuk hiburan, seperti menonton film ataupun mendengarkan musik.
Hasrat kompetitif yang tadinya mungkin absen di pasar gamer jadi muncul dengan ekosistemesports yang juga berkembang pesat di Indonesia.
Baca Juga: REVIEW Pengalaman Main Game Streaming di Skyegrid Pakai Laptop Mac, Harus Update OS!
Padahal hasrat kompetitif alias gengsi itu yang mampu mendongkrak daya beli pasar, di banyak industri.
Bagaimana peluangnya di masa mendatang?
Menurut data yang dirilis oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total penduduk Indonesia yang saat ini ada di angka 264 juta.
Dengan asumsi semua gamer juga terhubung dengan internet, menurut gabungan data dari APJII dan DANA tadi, hal ini berarti baru 24% dari pengguna internet yang masuk ke pasar gamer.
Melihat angka tersebut, potensi pasar gamer di masa mendatang berarti masih sangat besar karena ada dua faktor besar.
Baca Juga: Galaxy Watch Active2 Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Desain Stylish dan Fitur Pintar