Tidak jarang, orang tua itu menginginkan anaknya tumbuh sesuai keinginan.
Bahkan kerap memaksakan hal-hal yang mungkin bukan keahlian si anak.
Tantangan ketiga adalah teknologi.
Baca Juga: Paket Data KZL Games Untuk Milenial Dari Ayopop Bareng Axis dan Garena
Rhenald bilang, perlu cara bijaksana untuk menghadapi tantangan baru, karena teknologi masa kini berbeda dengan teknologi masa lalu. Bedanya, orang lama menghadapi masa depan yang telah terpetakan alias mampu diprediksi. Sementara zaman sekarang, teknologi bisa mengubah kebiasaan orang secara mendadak. Rhenald mencontohkan, sama halnya dengan platform penggalangan dana kitabisa.com. Begitu platform milik anak muda tersebut berhasil, pesaing baru yang dimiliki orang-orang besar bermunculan.
Baca Juga: Tips Manfaatkan WhatsApp Business untuk Perkembangan Start Up Milenials
"Bayangkan, anak milenial bangun seperti itu tiba-tiba harus menghadapi hal yang besar."
"Itu yang membuatnya harus berlari lebih kencang lagi. Karena milenial menghadapi raksasa yang begitu melangkah, kakinya lebih besar dari dia," ucap Rhenald.
"Atau seperti Gojek yang berjaya, tiba-tiba Grab disuntikan dana oleh Alibaba. Itu membuatnya perlu berlari kencang," imbuhnya.
Belum lagi, milenial harus luwes dalam penyesuaian diri.
Baca Juga: iPhone X Bakal Punya Varian Ungu dan Hijau? Makin Milenials Deh
Begitu mendapat sesuatu yang baru, milenial mesti terus melangkah cepat untuk segera menemukan hal baru yang lebih unik.