Misalnya magnitudo gempa, pusat gempa, potensi tsunami, sampai prediksi sebaran guncangan.
Pemberitahuan ini akan otomatis hilang setelah peringatan darurat dicabut.
Perlu dicatat kalau fitur ini akan memberikan peringatan berupa prediksi.
Prinsip yang digunakan sistem ini adalah dengan mengandalkan gelombang seismik yang selalu terjadi.
SIstem MIUI ini mampu mengidentifikasi gelombang yang bergerak lebih cepat untuk kemudian diolah menjadi data informasi berupa prediksi.
Baca Juga: Tampil Menarik, Xiaomi Mulai Uji Coba MIUI 10 untuk Android Q Beta
Sistem seperti ini memang masih sangat sulit diterapkan.
Tapi Xiaomi sepertinya sangat yakin dengan manfaat yang akan diberikan fitur ini ke depannya.
Terutama untuk pengguna dari pasar utama mereka di Asia yang kawasannya rawan terjadi gempa bumi.
Nah, untuk lebih jelasnya mari kita tunggu presentasi lengkap dari pihak Xiaomi tanggal 24 September 2019 nanti.
(*)