Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Setelah bertahun-tahun beroperasi dan menikmati keuntungan besar di Indonesia, akhirnya Google berhasil dipaksa pemerintah RI untuk membayar pajak sesuai ketentuan.
Beberapa waktu lalu, Alphabet Inc (perusahaan holding Google) mengumumkan laporan keuangannya, yang berhasil membukukan pendapatan senilai USD 136,8 miliar atau sekitar Rp 1.906 triliun sepanjang 2018.
Di Indonesia, Google juga disinyalir mengeruk pendapatan hingga belasan triliun per tahun.
Tengok saja hutang pajaknya ke pemerintah Indonesia tahun 2015 lalu yang sebesar Rp 5 triliun, sehingga tentu saja jumlah pendapatannya jauh lebih besar.
Baca Juga: Akhirnya Google Takluk Dengan Indonesia, Bersedia Bayar Pajak ke Pemerintah
Pertanyaannya, dari mana saja sumber pendapatan Google yang begitu besar?
Bisnis utama Google sendiri adalah mesin pencari, untuk mencari informasi apapun.
Setelah mesin pencari sukses, Google terus mengembangkan produknya ke layanan-layanan turunan seperti Gmail, YouTube, Search, Drive, Maps, hingga Play Store.
Ada ciri khas dari layanan Google tersebut, yaitu semua bisa dinikmati gratis.
Lalu apa yang didapatkan dari pengguna yang dilayaninya secara gratis itu?
Baca Juga: Google Maps Hadirkan Layer Baru Street View, Bisa Lihat lebih Detil