Pasar tradisional masih tetap eksis di era digital saat ini, dengan kondisi yang tak berubah banyak.
Di banyak wilayah, pasar tradisional masih terlihat kotor, becek dan panas.
Namun tak bisa dipungkiri, harga-harga sayuran dan bahan mentah lain, paling murah bisa ditemukan di pasar tradisional.
Untungnya, teknologi digital bisa memudahkan para pengguna.
Termasuk juga para ibu rumah tangga atau siapa saja yang memerlukan bahan baku untuk memasak, tapi malas untuk belanja di pasar atau toko kelontong.
Baca Juga: Startup Kedai Sayur Diguyur Investasi Rp 57 Miliar, Digitalkan Para Tukang Sayur Keliling
Menjawab kebutuhan ini, beberapa start up mulai menawarkan sarana membeli bahan baku atau keperluan memasak secara online, misalnya Tumbas.in.
Meski baru beroperasi pertengahan 2017, Tumbas.in mengklaim sudah mendapat respon positif masyarakat.
Menurut Bayu Mahendra Saubig, Chief Executive Officer Tumbas.in, aplikasi sudah memiliki pengguna atau konsumen aktif sekitar 3.000 orang.
Adapun jumlah pengunduh aplikasi Tumbas.in, yang tertera di situs yang bersangkutan adalah mencapai 8.629 unduhan.
Bayu mengakui, Tumbas.in menyasar segmen ibu rumah tangga maupun wanita karier yang rada malas belanja langsung ke pasar tradisional.