Bahkan, perusahaan yang baru membuka cabang di Indonesia pada 2018 lalu tersebut, juga menawarkan kerjasama bagi masyarakat Indonesia yang ingin bergabung menjadi mitra Maxim dalam artian ikut serta mengelola bisnis layanan transportasi online itu.
"Sebagai contoh, ada mitra kami di cabang Bali. Ia bukan mitra yang bergabung sebagai pengemudi, tapi menjadi pengelola Maxim regional Bali."
"Sebagai pengelola, mitra kami di sana bisa menentukan tarif atau ketentuan untuk pengemudi yang bergabung dengan cabang di Bali," jelas Imam kepada Kontan.co.id secara eksklusif pada Kamis (22/8) yang ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Imam menambahkan mitra tersebut juga bisa menyesuaikan ketentuan berdasarkan aturan di wilayah masing-masing.
Baca Juga: Transportasi Online Bistar Bebaskan Seragam dan Tarif, Target 20 RIbu Driver
"Namun, seperti mitra kami yang di Bali, mereka tetap harus mengikuti kebijakan dari Maxim pusat," tambah Imam.
Selama satu tahun berdiri, Maxim sudah menjangkau sejumlah kota di Indonesia, diantaranya, Pekan Baru, Batam, Lampung, Surakarta, Yogyakarta, Solo, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Bali, dan Banjarmasin.
Perusahaan yang berkantor di Jl. Dr. Saharjo ini juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi di Medan dan Makassar.
Di kawasan Asia Tenggara, perusahaan itu sudah membuka cabangnya di Malaysia, yang juga telah berdiri sejak tahun 2018, hanya selang beberapa bulan dari Indonesia.
Baca Juga: Survei Transportasi Paling Aman Pilihan Warga: Ojek Online, Taksi Online, KRL atau Busway?
Imam juga menegaskan bahwa sejak awal mendirikan perusahaan, mereka telah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan.