Dalam penelusuran Facebook dan Twitter, dalam aksi massa di Hong Kong, Tiongkok menggunakan media sosial untuk memperkeruh suasana.
Semua akun tersebut menggambarkan bahwa aksi massa terjadi secara anarkis, penuh kekerasan, dan brutal.
Ini untuk pertama kalinya Tiongkok menggunakan kekuatan media sosial barat untuk menyebarkan informasi.
Baca Juga: Inilah 10 Merek Paling Populer di Youtube Indonesia, Ada Produk Gadget Loh
Sebab, Tiongkok justru menolak untuk menggunakan media sosial buata Amerika Serikat.
Twitter contohnya, Tiongkok kemudian membuat Weibo sebagai pengganti media sosial tersebut.
Besar kemungkinan, karena Hong Kong menggunakan media sosial buatan AS, maka Tiongkok mengambil langkah tersebut.
(*)