Follow Us

Sambut Era 5G dan Lonjakan Data 16 Kali Lipat, Akhir 2019 XL Axiata Targetkan 50 Persen Jaringan Pakai Fiber Optik

Wahyu Subyanto - Rabu, 21 Agustus 2019 | 19:00
Tampilan hologram (kiri) dan bersentukan dengan Menkominfo Rudiantata, didampingi CEO XL Dian Siswarini
Way

Tampilan hologram (kiri) dan bersentukan dengan Menkominfo Rudiantata, didampingi CEO XL Dian Siswarini

Teknologi pengiriman data lewat radio microwave yang saat ini digunakan semua operator, tak akan cukup menangani besarnya kapasitas teknologi 5G.

Dikatakan I Gede Darmayusa, Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata, bahwa pemakaian radio microwave sebagai penghubung antar BTS kini sudah tak lagi memadai, karena maksimal hanya mampu menghantarkan data sebesar 600Mbps.

Baca Juga: 5 Hambatan Penerapan 5G di Indonesia, Meski Operator Siap Masuk 5G

Jadi, fiberisasi adalah syarat mutlak bisa digelarnya jaringan 5G dengan lancar.

Pada program fiberisasi, Yessie menyebut program ini merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.

Sebagai teknologi jaringan tercanggih, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah.

Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber.

Baca Juga: Ini Tahapan Penerapan 5G di Indonesia Menurut Kominfo, Sudah Dekatkah?

XL Axiata telah melaksanakan program ini secara massif di seluruh wilayah Indonesia dalam 3 tahun terakhir.

Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber.

Hal itu termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.

Padahal, kebutuhan dan pertumbuhan data pelanggan telah bertumbuh pesat hingga berkali lipat.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest