Baterai graphene, mampu meningkatkan kapasitas sel, ditambah kemampuan mengisi daya sekitar lima kali lebih cepat daripada baterai smartphone saat ini.
Menurut Evan Blass, hal ini akan memungkinkan baterai terisi pernuh hanya dalam 30 menit.
Meskipun waktu pengisian lebih pendek, baterai berbasis graphene cenderung semakin memburuk seiring waktu.
Baca Juga: Kebiasaan yang Harus Ditinggalkan Untuk Menjaga Kualitas Baterai Hape
Umur baterai harus, karenanya, menurun pada kecepatan yang lebih lambat dan kebutuhan untuk mengganti sel sepenuhnya setelah beberapa tahun akan berkurang.
Setelah banyak diproduksi, maka harga baterai graphene juga menjadi lebih murah daripada lithium-ion. Selain itu, graphene bisa lebih baik untuk lingkungan dalam jangka panjang.
Jadi jelas, graphene berpotensi untuk merevolusi industri baterai ponsel pintar.
Namun keunggulan utama baterai graphene bukanlah kapasitas itu.
Baca Juga: Ini Keunggulan Vivo Z1 Pro, Hape Berprosesor Snapdragon 712 dan Baterai 5000mAh
Tak seperti teknologi lithium-ion yang bisa dengan mudah meledak jika kondisi standar tidak terpenuhi, misalnya panas dan lembab, maka baterai graphene tidak akan meledak.
Maka jika memakai baterai graphene, diyakini tidak akan ada lagi masalah baterai meledak seperti kasus Galaxy Note 7.
Kapan flagships Samsung akan dibekali baterai graphene?