Dalam rencana yang diajukan Amazon tersebut, juga diuraikan bagaimana program pengiriman drone akan beroperasi.
Awalnya, Amazon berencana untuk hanya melakukan penerbangan drone di siang hari di "daerah dengan kepadatan populasi rendah" saat tidak ada lapisan es, dan kecepatan angin kurang dari 24 knot.
Baca Juga: Jangan Pernah Menerbangkan Drone di Tiga Lokasi Ini, Bahaya!
Penerbangan drone akan direncanakan untuk menghindari semua area terbang yang rentan seperti instalasi pemerintah, rumah sakit, juga area udara terbuka di mana sedang berlangsung acara olahraga.
Pengiriman lewat drone ini rencananya kurang 15 mil (sekitar 24 kilometer) untuk perjalanan pulang pergi.
Bobot paket juga dibatasi maksimal 5 pound (2,26 kg).
Baca Juga: Layanan Uber Eats Siap Antar Pesanan Makananmu Pakai Drone 70 Km/jam
Amazon sendiri mengatakan bahwa pengiriman paket lewat drone ini akan dimulai "dalam beberapa bulan," meskipun tidak disebutkan apakah jadwal waktu itu berlaku untuk AS.
Sedangkan pihak FAA masih akan meminta komentar publik tentang rencana Amazon ini hingga 28 Agustus.
Kalau disetujui Amazon, pengiriman paket lewat drone ini tentu akan mengubah cara berbisnis e-commerce, karena bisa banyak mengurangi aktifitas perusahaan kurir. (*)