Kedua, kamu mengizinkan FaceApp untuk menyimpan data pengguna bahkan setelah aplikasi dihapus dari ponselmu.
Artinya, kamu sudah menyerahkan informasi pribadimu pada perusahaan yang tidak kamu kenal.
Baca Juga: Hargai Privasi, Google Siapkan Sistem Hapus Otomatis History Location
Ketiga, FaceApp berhak mengirimkan data milikmu ke berbagai negara, termasuk Rusia, negara developer FaceApp.
Poin ketiga ini cukup menyita perhatian beberapa analis teknologi.
Satu di antaranya adalah Senator Chuck Schumer dan penasihat Robert Mueller yang menyatakan berhati-hati terhadap Rusia.
And just like that, millions of ppl handed over pictures and data to a Russian app developer so they could see and share what they would look like when they are older ???? #FaceApp— Ceylan Yeginsu (@CeylanWrites) July 16, 2019
NEW: First to @NBCNews: @SenSchumer is asking the FBI and FTC to conduct a federal national security & privacy investigation into the Russia-based company, Face-App, which is producing all of those aged photos of your friends you’re seeing on social media.Full letter is here: pic.twitter.com/9Q72yrj92cFaceApp sendiri memberi klarifikasi melalui TechCrunch, bahwa semua foto telah dihapus dari server 48 jam sejak foto diunggah.— Frank Thorp V (@frankthorp) July 17, 2019
Tak hanya itu, mereka membela diri dengan menyebut menggunakan server dari Amazon Web Service dan Google Cloud.
Meski demikian, FaceApp hanya memberikan klarifikasi pada TechCrunch.
Sejak kasus Facebook dengan Cambridge Analytica, perhatian terhadap privasi terus meningkat.