Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Mesjid memang dipakai sepenuhnya untuk ibadah, sehingga nuansa religius harus terasa.
Namun teknologi modern membuat tampilannya menjadi tak monoton, dengan warna tata cahaya yang bisa berganti-ganti.Signify baru saja selesai memberika tampilan baru untuk Masjid Raya di ibu kota Sumatera Barat, Padang. Dibangun saat gempa bumi menerjang pada 2009, Masjid Raya ini menjadi simbol harapan dan inspirasi, dan menaranya yang mencapai 85 meter telah menjadi ikon kota ini.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mendapatkan Kode Promo Grab, Biar Bisa Berhemat!
Dirancang oleh arsitek pemenang penghargaan Rizal Muslimin, Masjid Raya ini tidak memiliki kubah seperti masjid umumnya. Namun, atapnya merupakan interpretasi kontemporer dari atap lengkung tradisional yang ditemukan pada arsitektur Minang. Dibangun di atas lahan empat hektar, Masjid Raya ini adalah masjid terbesar di Sumatera Barat, dan masjid kedua terbesar di Sumatera, yang mampu menampung 20.000 jama’ah untuk salat pada waktu bersamaan.Baca Juga: Mengenal LiFi ala Signify, Teknologi Kirim Data Lewat Cahaya
“Masjid Raya kami ini cukup sibuk. Banyak orang datang kemari tidak hanya untuk salat, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam banyak kegiatan keagamaan yang diadakan disini, baik sebelum fajar, maupun di siang atau malam hari,” komentar Karimis, seorang pejabat senior di manajemen Masjid Raya.
Dengan pencahayaan kami yang lama, jama’ah sering mengeluh merasa panas di dalam masjid."Sekarang lebih nyaman di dalam. Lebih penting lagi, kami dapat mengurangi konsumsi energi dari 34.000 watt menjadi hanya 7.000 watt,” ujar Karimis.Baca Juga: Advan i6C Tawarkan Hape Octa Core yang Aman, Harganya Kurang dari Rp 1 Juta
Sementara Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia, menyatakan ingin melestarikan dan menyoroti nuansa spiritual dan tradisional masjid, menggunakan pencahayaan yang dapat menekankan bentuk unik atap serta detail eksterior, dan di saat bersamaan, menciptakan suasana yang nyaman pada interior.Menggunakan sistem kontrol Color Kinetics, tim manajemen masjid dapat dengan mudah mengubah skema pencahayaan untuk menekankan detail arsitektur atau mengubah suasana keseluruhan di sekitar masjid. Misalnya, pencahayaan aksen LED fungsional Vaya Flood MP RGB dan FlexAccent Track diprogram untuk menerangi aula salat utama dengan warna matahari terbenam untuk salat Magrib serta biru langit malam untuk salat Isya.
Baca Juga: Imbas Perang Dagang As-China, Google Melarang Beberapa Fitur Android Ponsel Huawei
Di luar, lampu eksterior Vaya Flood MP RGB menyoroti ukiran motif tradisional pada fasad. Menara masjid yang tinggi menjulang bersinar cemerlang di malam hari dengan pencahayaan Vaya Flood MP Warm White.
"Kami berharap nuansa pencahayaan baru ini akan mendorong masyarakat untuk terus datang dan beribadah di masjid bahkan setelah Ramadan berakhir,” pungkas Rami. (*)