Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Aplikasi Laut Nusantara Dikenalkan ke Nelayan Banyuwangi, Bisa Beri Info Lokasi Ikan di Laut

Wahyu Subyanto - Kamis, 04 April 2019 | 22:55
Nelayan di kampung Mandar, Banyuwangi, sedang menclba aplikasi Laut Nusantara
Way

Nelayan di kampung Mandar, Banyuwangi, sedang menclba aplikasi Laut Nusantara

Nextren.com - Program sosialisasi aplikasi Laut Nusantara kepada masyarakat nelayan Indonesia krmbali dilanjutkan penggagasnya, XL Axiata.

Kali ini sosialisasi dilakukan di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur l, 4 April 2019.

Lebih dari 100 nelayan yang mengikuti program sosialisasi Laut Nusantara.

Di acara sosialisasi ini, masyarakat nelayan mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan aplikasi digital Laut Nusantara untuk meningkatkan produktivitas sekaligus keamanan mereka dalam bekerja.

Baca Juga : 5 Aplikasi Berikut Ini Bisa Bikin Kamu Cepat Dapat Kerja, Gratis Kok!

Turut menyaksikan acara ini adalah Pejabat Kabupaten Banyuwangi, Kepala Balai Riset & Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) Dr. I Nyoman Radiarta M.Sc, serta Presiden Direktur XL Axiata, Yessie D Yosetya. Menurut CEO XL Axiata, Dian Siswarini yang diwakili Yessy D Yosetya mengatakan, “Banyuwangi merupakan salah satu sentra penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur."

"Banyak masyarakat nelayan dengan perahu-perahu bermesin kecil di bawah 5 gross ton."

"Karena itu, kami hadir kepada mereka untuk mengenalkan aplikasi Laut Nusantara guna membantu mendorong produktivitas hasil tangkap mereka."

Baca Juga : Ini Aplikasi Untuk Konsultasi Kesehatan Kamu Tanpa Perlu Ke Dokter

"Apalagi sempat ada berita lokal menyebutkan tangkapan di Selat Bali menurun dan berpengaruh pada produktivitas nelayan.” Sosialisasi penggunaan aplikasi Laut Nusantara sekaligus merupakan untuk membantu pemerintah menyiapkan masyarakat di semua lapisan ekonomi, dengan berbagai profesi, untuk memasuki era digital.

Sosialisasi ini juga memberikan pemahaman kepada masyarakat nelayan untuk secara maksimal memanfaatkan smartphone dan layanan data yang diaksesnya guna meningkatkan produktivitas kerja.

Baca Juga : Buat Pecinta Buku, Ini Dia 5 Aplikasi E-Book Yang Bisa Kamu Pakai

Aplikasi Laut Nusantara
Way

Aplikasi Laut Nusantara

Melalui sarana digital, nelayan bisa mendapatkan sumber informasi bermanfaat yang bisa membantunya menemukan lokasi tempat ikan berada, sekaligus memberikan panduan keselamatan kerja. Bersamaan dengan sosialisasi, para nelayan dibekali smartphone yang sudah terpasang aplikasi Laut Nusantara.

Selain itu, di perangkat tersebut sudah terpasang kartu SIM XL Axiata berikut paket data internet.

Sebelumnya, para nelayan sudah terlebih dulu mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasi Laut Nusantara.

Baca Juga : Aplikasi MRT Jakarta Bantu Kamu Tau Rute dan Berita Terbaru dari MRT

Dengan begitu, mereka bisa langsung memanfaatkannya saat melaut. Aplikasi “Laut Nusantara” yang dibangun selama kurang lebih 5 bulan ini didukung basis informasi yang lengkap danreal time.

Serta sumber data sepenuhnya dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL).

Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Baca Juga : Ini 3 Rekomendasi Aplikasi Baca Manga Bahasa Indonesia Terbaik 2019 Data-data dari BROL jugaup to datedan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara.

Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga keakuratannya bisa diandalkan.

Updatingdata dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus.

Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang.

Baca Juga : Firefox ScreenshotGo, Aplikasi Tangkapan Layar Dengan Fitur Unik

Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survey ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan. Fitur yang paling baru adalah fitur navigasi.

Fitur navigasi ini berisi infomasi mengenai jarak, kalkulasi bbm otomatis dari jarak yang titik-titik tujuannya sudah ditentukan nelayan, dan arah (heading bearing). Saat ini sudah ada 11 daerah dan 1.300 nelayan yang sudah menerima sosialisasi program Laut Nusantara.

Baca Juga : Cara Memutar Video Musik di Youtube Sambil Membuka Aplikasi Lain

Ke-11 daerah tersebut adalah Perancak, Pandeglang, Lombok Tengah, Kenjeran, Situbondo, Indramayu, Greges, Pakutatan, Serang, Sendang Biru, dan Prigi.

Hingga Februari 2019 lalu, tidak kurang dari 10.000 nelayan telah memanfaatkan aplikasi ini.

Hingga akhir tahun nanti akan ada sekira 15 ribu nelayan memanfaatkannya. Program sosialisasi akan terus dilakukan di sepanjang tahun 2019 ini.

Baca Juga : 5 Aplikasi Android Gratis Untuk Bikin CV Agar Terlihat Profesional

Selain mendatangi langsung setiap lokasi sentra nelayan, dimanfaatkan pula media sosial YouTube untuk membagikan cara penggunaan aplikasi Laut Nusantara melalui video tutorial.

Jadi masyarakat nelayan di mana pun bisa secara mandiri mengakses aplikasi ini tanpa perlu menunggu sosialisasi tatap muka. Bantuan perbaikan atau renovasi perahu-perahu nelayan yang sudah lama beroperasi juga dilakukan.

Ada sejumlah perahu yang direnovasi, yang diharapkan akan bisa kembali maksimal untuk dipergunakan melaut.

Baca Juga : Cara Membuat Tombol Panik di Hape Kamu Cukup Pakai Aplikasi Ini

Perahu-perahu tersebut memerlukan perbaikan terutama pada badan dan layer.

Termasuk dalam perbaikan ini berupa pengecatan badan perahu dengan warna-warni khas perahu Banyuwangi. Desa Mandar, tempat dilaksanakannya program sosial ini merupakan desa dengan mayoritas warga bermatapencaharian sebagai nelayan.

Total ada sekitar 600 keluarga nelayan yang bermukim di desa ini.

Kebanyakan dari mereka merupakan nelayan yang mengandalkan perahu jukung berukuran kecil dan jaringan yang juga terbatas untuk menangkap hasil laut. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x