Follow Us

XL Axiata Rugi Rp 3,3 triliun Tahun 2018, Akibat Bersihkan Jaringan 2G

Wahyu Subyanto - Jumat, 15 Februari 2019 | 22:55
Peningkatan kapasitas BTS XL
XL

Peningkatan kapasitas BTS XL

Jumlah pengguna smartphone ini meningkat 15% dari periode yang sama di tahun lalu. Adapun pelanggan XL Axiata yang aktif menggunakan layanan data saat ini juga telah mencapai 82% dari total pelanggan.Total lalu lintas di seluruh jaringan XL Axiata telah mengalami peningkatan 76% YoY di 2018 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Hal itu terutama didorong oleh pertumbuhan lalu lintas data yang meningkat, dibandingkan penurunan lalu lintas layanan SMS dan telepon.Baca Juga : OPPO Berikan Cashback Perangkat A7, Incar Pasar Pemain Game OnlineSelain Xtream dan Xtream Ultima, XL masih punya sejumlah program lainnya bagi pelanggan. Ada paket OWSEM Bronet 4G dari AXIS dengan keunggulan kuota bonus tambahan untuk aplikasi game dan streaming musik. Lalu, paket Umroh dan Haji yang memberikan konektivitas kepada pelanggan saat roaming di Arab Saudi. Untuk segmen usaha kecil, XL juga memiliki Paket Biz yang menawarkan solusi bisnis yang sudah termasuk Office 365 dari Microsoft tanpa biaya tambahan.Baca Juga : Hacker Penyebar Teror Hoax Ancaman Bom ke Ratusan Sekolah di AS Ditangkap

Hingga tutup tahun 2018, EBITDA mengalami peningkatan sebesar 2% YoY, dengan margin naik 1 ppt menjadi 37,0%. Capaian ini terutama terdorong oleh peningkatan pendapatan dan lebih berfokusnya perusahaan pada efisiensi biaya. Sementara itu, pada periode kuartal keempat 2018, XL Axiata mencatat kenaikan pada pendapatan kotor sebesar 3%, dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). Kenaikan ini melanjutkan kenaikan yang telah diraih secara berturut-turut pada tiga kuartal sebelumnya. Pencapaian ini terutama terdorong oleh pendapatan layanan yang meningkat 6% QoQ, di mana kenaikan data mencapai 9% QoQ sebagai hasil dari suksesnya penjualan dan juga monetisasi data.

Baca Juga : Malware Yang Kebal Antivirus? Peneliti Temukan Cara Untuk MembuatnyaEBITDA juga naik 8% QoQ dengan margin naik 180 bps menjadi 38,8% karena peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya fokus yang berkelanjutan.Pengurangan Penggunaan Aset 2G tingkatkan beban penyusutanXL Axiata mencatat kerugian sebesar Rp 3,3 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh beban biaya penyusutan yang dipercepat. XL Axiata mencatat rugi bersih sebesar Rp 9 miliar setelah dinormalisasi pada akhir tahun 2018.

Baca Juga : Guru Matematika di China Pakai AI Untuk Menilai Jawaban Muridnya

Beban penyusutan yang dimaksud adalah biaya penyusutan yang dipercepat di kuartal 4 2018, sehubungan dengan pengurangan penggunaan jaringan 2G terutama yang telah dimatikan, dibongkar dan usang atau tidak lagi digunakan.Terkait dengan program pengurangan penggunaan jaringan 2G tersebut, memang merupakan bagian dari pelaksanaan strategi transformasi untuk membawa XL Axiata menjadi lebih berfokus pada bisnis data dan menjadi penyedia internet seluler terkemuka di Indonesia. Sejak awal tahun 2018, XL Axiata telah mulai mengurangi jaringan 2G di area tertentu sambil terus mengurangi kapasitas di area lain dimana penggunaan 2G menurun.Langkah ini memungkinkan XL Axiata untuk memperbarui sebagian besar spektrum yang sebelumnya digunakan untuk 2G, sekarang dialokasikan untuk 4G.

Baca Juga : Oppo Berikan Video Bocoran F11 Pro, Dipastikan Bawa Kamera 48 MPInisiatif ini merupakan strategi bisnis XL Axiata untuk melakukan modernisasi jaringan yang berkelanjutan guna memastikan pengalaman dan layanan terbaik bagi pelanggan 4G.Akselerasi depresiasi ini murni merupakan penghapusbukuan akuntansi, sebagai hasil dari masa manfaat yang lebih pendek.Hal itu merupakan item non-tunai yang tidak akan mempengaruhi kelangsungan bisnis atau kemampuan untuk melunasi hutang. Selain itu, penghematan biaya dari listrik yang lebih rendah dan sewa serta pengurangan biaya penyusutan akan meningkatkan laba bersih XL Axiata di masa depan.Selama Tahun 2018, XL Axiata telah melakukan pembayaran kembali pinjaman bank sebesar Rp 1,65 triliun, pinjaman USD sebesar USD 350 juta, dan sukuk Rp 1.298 miliar lewat kombinasi refinancing dan dana internal. Per 31 Desember 2018, XL Axiata telah melunasi seluruh pinjaman berbentuk USD. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest