Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Ingin Startup Dilirik Investor, Ini Syaratnya

Fatimah Kartini Bohang - Kamis, 18 Juni 2015 | 15:42
Iman Usman, pendiri ruangguru.com
Fatimah Kartini Bohang

Iman Usman, pendiri ruangguru.com

Bagi startup, mencari investor yang pas sama halnya dengan mencari pasangan hidup. Harus ada kesamaan visi dan kecocokan karakter antara pendiri dan pemberi dana. Setidaknya, hal itu yang diyakini pendiri ruangguru.com Iman Usman.

Tahun lalu, lulusan Universitas Indonesia ini mendapat pendanaan dari East Venture untuk mengembangkan ruangguru.com. Padahal, kala itu startup yang bergerak di industri pendidikan tersebut baru berjalan selama kurang lebih lima bulan.

Ditemui Nextren, Rabu (17/6/2015) di kantor ruangguru.com, Tebet Raya, Jakarta, Iman Usman membagi tips bagi para pendiri pemula startup agar dilirik investor. Sebelum melancarkan gerakan pendekatan ke investor, berikut empat hal yang harus dipersiapkan para pendiri startup, menurut Iman Usman.

1. Memiliki ide solid yang disertai prototipe awal.

Pendiri startup harus memiliki ide yang jelas dan terukur untuk memberi dampak pada masyarakat luas. Tak sekadar ide, sebaiknya pendiri telah mengejawantahkan buah pikirannya ke dalam sebuah prototipe produk.

"Jarang banget venture capital yang mau investasi kalau levelnya baru sampai di ide. Pada tahap itu biasanya inkubator yang bermain," kata Iman Usman.

2. Membuktikan adanya pasar untuk startup yang digarap.

Riset produk adalah hal penting untuk mengukur kadar kebutuhan masyarakat atas startup yang didirikan. Menurut Iman Usman, startup tanpa target pasar akan jadi sia-sia.

Yang lebih penting, pendiri harus memastikan bahwa pasar akan datang kembali untuk menjajal produk yang ditawarkan. "Seperti usaha lain, startup tak hanya soal transaksi awal. Tapi harus ada keberlanjutan," ia menuturkan.

3. Memiliki tim yang kokoh.

"Tim adalah kunci utama,'' kata Iman Usman. Mahasiswa berprestasi nasional tahun 2012 ini percaya, para investor akan lebih berinvestasi pada orang-orang yang mengerjakan startup ketimbang ide yang digagas.

Pasalnya, kata dia, pada level awal, ide akan gampang berubah-ubah. Jadi, mengandalkan ide saja tak cukup. "Para investor akan lebih melihat siapa pendirinya. siapa tim di balik layar. Apakah mereka bisa mengeksekusi idenya,'' ia menjelaskan.

Halaman Selanjutnya

4. Siap dengan angka

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x