Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Kelainan pada otak merupakan kondisi yang sulit untuk disembuhkan, dan tentunya membuat penderitanyakesulitan untuk menjalankan aktivitas setiap harinya.
Demi mengatasi masalahneurologi yang menimpa penderita kelainan tersebut, seperti epilepsi dan Parkinson, insinyur dari University of California berhasil mengembangkan alat bantu untuk mendeteksi sinyal otak.
Selain itu, alat ini juga mampu memberikan stimulasi atau rangsangan listrik yang dibutuhkandi otak supaya penderitanya tidak mengalami kejang.
Baca Juga : IBM Kembangkan Sensor Kuku Yang Bisa Deteksi Masalah Kesehatan.
Alat yang diberi nama WAND, yang merupakan singkatan dariWireless Artifact-free Neuromodulation Device berfungsi mirip seperti alat pacu jantung.
Bedanya, WAND akan memberikan rangsangan neurologis yang dibutuhkan otak dengan cara memberikan kejutan listrik ketika otak membutuhkannya.
Kejutan listrik tersebut tentu saja tidak sembarangan, karena jumlahnya harus sesuai danharus akurat supaya tidak malah membuat penderitanya menderita.
Itu sebabnya WAND perlu mendapatkan perhatian dari dokter, yang nantinya akan mengatur secara detail kuantitas dari listrik yang dibutuhkan.
Proses untuk mendapatkan fine tune tersebut juga tidak cepat, bahkan dikatakan dapat membutuhkan waktu beberapa tahun.
Namun hebatnya dari alat ini adalah ia mampu mengingat dan memonitor secara bersamaan, frekuensi yang dibutuhkan untuk meredakan atau bahkan mencegah terjadinya kejang.
Kemudian alat ini juga tidak hanya mengingat, melainkan juga mengatur parameter kejutan yang dibutuhkan secara langsung atau real time.
Baca Juga : Alat Canggih Pengontrol Kesehatan, Tak Perlu Menempelkannya ke Tubuh!
Karena sifatnya yang wireles, maka dokter bisa langsung mengaturnya tanpa perlu ada kabel atau pembedahan yang memakan waktu dan menyakitkan.
Kemampuan dari WAND juga cukup tinggi, karena alat ini mampu mendeteksi dan merekam secara bersamaan aktivitas listrik pada lebih dari 128 titik di otak.
Untuk demonstrasi dari kemampuan alat ini, peneliti menggunakan WAND untuk mengenali dan menunda gerakan tangan tertentu pada monyet Rhesus Macaque.
Berkat adanya bantuan dari alat ini, maka penderita epilepsi yang ketika terkena serangan bisa melukai dirinya sendiri, kini bisa dicegah dan lebih aman.
Begitu juga dengan getaran dan lambatnya gerakan yang dialami oleh penderita Parkinson; kejutan listrik dari WAND untuk menggantikan listrik yang hilang di otak bisa membantu penderitanya menjalani kehidupan yang lebih baik.(*)