Melalui integrasi dengan database berbasis komputer terpusat, barcode tersebut akan mengarah pada informasi mengenai semua hal yang berhubungan dengan sejarah sapi.
Abdul Rahman yang merupakan bagian dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boyolali menjabarkan sistem KTP sapi berbasis barcode.
Tidak hanya nama pemilik dan umur sapi, data tersebut sampai mencakup produksi susunya, sejarah penyakit, sampai perawatan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitasnya.
Baca Juga : Mobile Legends Punya Karakter Baru Legenda Indonesia, Nyi Roro KidulW
Walaupun terlihat sepele, tetapi KTP sapi tersebut akan membantu menghilangkan oknum yang menyampaikan informasi bohong mengenai sapi yang akan dijualnya.
Sapi yang mendapatkan KTP tidak hanya terbatas pada sapi perah saja, karena sapi yang akan diambil dagingnya juga bisa akan mendapatkan imbasnya.
Baca Juga : Nonton Langsung Film di iFlix Kini Tanpa Aplikasi dan Tanpa Daftar
Apalagi sapi Boyolali juga dikonsumsi sebagai daging di daerah Jawa Tengah seperti Kudus, Semarang, dan Sukoharjo.
Nantinya, data tersebut akan diintegrasikan dengan Rumah Pemotongan Hewan (RTH) yang ada di daerah Boyolali.
Dengan demikian, kualitas dari sapi di sana akan semakin terjaga, dapat dipercaya, dan posisi daerah tersebut sebagai penghasil susu dan daging sapikelas atas dapat terjaga.(*)