Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Rahasia teknologi yang dimiliki oleh perusahaan raksasa sekelas Intel bukanlah sekadar isapan jempol, karena hal itu mampu mengubah posisinya di pasar.
Keseriusan tersebut dibuktikan belakangan ini dengan dituntutnya bekas insinyurnya ke pengadilan, lantaran membawa pergi berkas rahasia ketika dia keluar kerja.
Tidak tanggung-tanggung, informasi yang dibawanya begitu penting karena mampu meningkatkan produk tempat kerja barunya, yang juga merupakan saingan dari Intel.
Baca Juga : Bikin Kapal Tanpa Awak, Pabrik Mobil Rolls-Royce Gandeng Intel
Berkas yang ingin dibawa oleh mantan insinyur pengembangan hardware bernama Doyle Rivers tersebut adalah blueprint dari sebuah memory.
Namun bukan sembarang memory, karena isinya memperlihatkan arsitektur dari teknologi 3D XPoint Memory.
Secara kebetulan, teknologi tersebut awalnya dikembangkan oleh kerjasama antara Intel dengan Micron, dan Micron adalah perusahaan baru tempat Doyle bekerja.
Karena satu dan lain hal, Intel dan Micron berpisah di tengah jalan, untuk kemudian membuat dua memory berbeda dari teknologi tersebut.
Intel mengembangkan Intel Optane yang mungkin kamu kenal karena sering muncul di laptop terbaru, dan Micron membuat QuantX sejak April 2017.
Ketika Doyle akan keluar dari Intel, dia mencoba untuk menyalin data mengenai pengembangan Optane, yang tidak diketahui bahkan oleh Micron karena teknologi itu adalah pengambangan lebih lanjutnya.
Namun ketika dia mencoba mengakses file dengan klasifikasi 'Top Secret' tersebut, sistem keamanan elektronik dari perusahaan teknologi raksasa tersebut memblok aksesnya, sehingga data mengenai teknologi Optane aman.