Laporan Wartawan NexTren, Hesti Puji Lestari
NexTren.com - Facebook memang telah mencatatkan sejarah buruk.
Hal ini terjadi setelah adanya skandal Cambridge Analytica beberapa waktu lalu.
Semua masalah berawal dari Cambridge Analytica yang mengungkapkan bahwa ternyata data pribadi pengguna Facebook disalahgunakan oleh pihak ketiga.
Kasus ini mencuat karena disinyalir ada kaitannya dengan hasil pemilihan presiden di Amerika.
Baca Juga : Lenovo ThinkPad P1, Laptop Ringan Stylish Yang Siap Kerja Berat
Kasus tersebut bahkan membuat Mark Zuckerberg harus turun tangan langsung karena dirinya dipanggil oleh Kongres Tertinggi Amerika Serikat untuk menjawab pertanyaan terkait Facebook yang dipimpinnya.
Pada saat itu, jelas terlihat wajah Mark yang biasanya tenang dan kalem, ketikadihadapi pertanyaan para dewan kongres saat itu terlihat tegang.
Di sidang tersebut, Mark mengakui bahwa dirinya pun menjadi korban dari penyalahgunaan data tersebut dan berjanji akan mengambil langkah konkrit untuk mengatasinya.
Meski demikian, data yang kemudian diketahui telah disalahgunakan Cambridge Analytica adalah data pengguna sampai dengan tahun 2014.
Baca Juga : Trafik Data di Jawa Timur Melonjak 71 Persen, XL Siapkan Paket dan Acara Khusus
Adanyakasustersebut membuat Facebook dianggap tak begitu serius dalam melindungi privasi penggunanya.
Namun sisi baiknya, pengguna Facebook tak langsung mengalami penurunan yang cukup drastis.
Bahkan, Facebook aktif merilis pembaharuan dalam fitur aplikasinya.
Facebook Stories misalnya.
Baca Juga : Situs Pendaftaran CPNS 2018 Ternyata Lemot Banget, Ternyata Ini Sebabnya
Biasanya, kamu hanya akan menemukan status dari kawanmu.
Kini, nampaknya kamu akan mendapat kejutan dari Mark Zuckerberg beberapa saat lagi.
Lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia menggunakan Facebook Stories atau Messenger Stories setiap harinya.
Oleh sebab itu, Mark akan memberikan kejutan setidaknya bagi 300 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga : Situs Internasional Bocorkan Tanggal Rilis Realme 2 dan Realme 2 Pro
Kejutannya berupa iklan yang akan disisipkan oleh perusahaan dari grup yang mungkin kamu sukai atau kamu ikuti.
Hal ini tentu jadi bahan renungan tersendiri.
Pasalnya, membuka iklan artinya membuang waktu dan membuang beberapa MB data untuk menyaksikannya.
Bagaimana menurutmu?
Baca Juga : Qualcomm Tuduh Apple Curi Rahasia Chipsetnya dan Menjualnya ke Intel(*)