Google Hapus 5,2 Miliar Iklan Digital di 2022 demi Keamanan Pengguna

Jumat, 31 Maret 2023 | 13:00
Search Engine Journal

Ilustrasi Google Ads.

Nextren.com -Di tahun 2022, Google menghapus miliaran iklan digital yang melanggar ketentuan dan membahayakan keamanan pengguna.

Menurut laporan terbaru Google Safety Report 2022, perusahaan asal Amerika Serikat ini telah menghapus 5,2 miliar iklan digital di seluruh platformnya.

Tak hanya itu, Google juga membatasi lebih dari 4,3 miliar iklan serta menangguhkan lebih dari 6,7 juta akun pengiklan.

Angka ini menunjukkan peningkatan jumlah iklan yang dihapus sebanyak 2 miliar dibanding tahun 2021.

Google Ads Safety report 2022 juga mencatat adanya pembatasan dan pemblokiran iklan lebih dari 1,5 miliar di halaman publisher.

Google juga mengklaim telah mengambil tindakan penegasan yang lebih besar pada tingkat situs web terhadap lebih dari 143.000 publisher.

Baca Juga: YouTube Kurangi Tampilan Iklan Mulai April 2023 Demi Kenyamanan

Google mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan penegakan kebijakan Google Ads dengan mengombinasikan berbagai cara.

Pihak perusahaan bahkan mengembangkan sistem otomatis yang didukung AI dan machine learning untuk mendeteksi adanya pelanggaran oleh iklan tertentu.

Setelah terdeteksi oleh AI, Google menggunakan tenaga manusia untuk mengoreksi dan memastikan pelanggaran iklan.

"Kami mengandalkan kombinasi tenaga manusia dan sistem otomatis yang didukung AI dan machine learning," tulis Google dalam keterangan pers yang diterima oleh Nextren.

"Cara ini membantu kami memindai konten dan mendeteksi pelanggaran di seluruh dunia dengan lebih baik," sambungnya.

Isu Utama di 2022

Google menerangkan ada 5 isu utama yang dihadapi oleh Google Ads. Mulai dari scam, misinformasi, konten berbahaya, perang di Ukraina, hingga keamanan anak. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Penipuan dan Scam

Pada tahun 2022, Google memperluas ketersediaan program sertifikasi jasa keuangan yang mewajibkan pengiklan memiliki izin dari regulator setempat untuk mempromosikan produk dan layanan mereka.

Program ini menambah lapisan pengamanan untuk menghalau penipu dan semakin melindungi orang dari scam finansial.

Sementara Google sudah memperbaiki lapisan keamanan, para pihak yang tidak bertanggung jawab masih saja bertambah banyak dengan kemampuan canggih.

Mereka memakai berbagai taktik supaya tidak terdeteksi. Misalnya, pada akhir tahun 2002 hingga memasuki tahun baru, Google menjadi sasaran upaya terencana para scammer yang membuat ribuan akun untuk menyebarkan malware dengan menyamar sebagai brand software populer.

Untuk menghadapi masalah di atas, Google mengidentifikasi cara scammer menyebarkan malware dan menambahkan pengamanan ekstra agar mereka tidak merugikan konsumen.

Selama satu bulan, Google memblokir dan menghapus puluhan ribu iklan berbahaya dan menindak akun yang terkait.

Baca Juga: Google Ads Bikin Aturan Baru, Bakal Izinkan Perusahaan Crypto Beriklan

2. Konten Berbahaya dan Misinformasi

Dalam beberapa tahun terakhir, Google melakukan banyak hal untuk menghalau misinformasi dan klaim menyesatkan di ekosistem iklan Google Ads.

Google telah membuat kebijakan untuk melawan klaim kesehatan yang berbahaya dan klaim terkait pemilu yang terbukti palsu agar tidak mengurangi kepercayaan serta partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut. Selain itu, Google juga membuat kebijakan yang terdepan di industri untuk melawan upaya penyangkalan perubahan iklim.

Pada tahun 2022,Google memblokir iklan di lebih dari 300.000 halaman publisher yang melanggar kebijakan-kebijakan ini dan mencegah penayangan lebih dari 24 juta iklan pelanggar kebijakan.

Kemudian, Google juga memblokir dan menghapus lebih dari 51,2 juta iklan karena konten yang tidak pantas, termasuk ujaran kebencian, kekerasan, dan klaim kesehatan yang berbahaya, serta 20,6 juta iklan lain karena mempromosikan produk atau layanan berbahaya, seperti senjata dan bahan peledak.

Google
Google

Google Ads Safety Report 2022.

Baca Juga: Twitter berbagi pendapatan iklan dengan Pelanggan Twitter Blue

3. Perang di Ukraina

Setelah konflik bersenjata di Ukraina dimulai,Google berupaya mencegah iklan yang mengeksploitasi, menyangkal, atau memaklumkan perang tersebut. Selain itu, Google juga menerapkankebijakan untuk melarang konten yang menyulut kekerasan atau menyangkal terjadinya peristiwa tragis agar konten ini tidak dapat ditayangkan sebagai iklan atau dimanfaatkan untuk monetisasi dengan layanan kami.

Ada pula penghentian sementara mayoritas aktivitas komersial seluruh produk kami di Rusia. Google menjeda penayangan iklan di Rusia dan dari pengiklan yang berbasis di Rusia, serta menjeda monetisasi oleh media yang didanai pemerintah Rusia di semua platform kami.

Sepanjang 2022, Google telahmemblokir lebih dari 17 juta iklan terkait perang di Ukraina berdasarkan kebijakan peristiwa sensitif. Google juga menghapus iklan pada lebih dari 275 situs media yang didanai pemerintah di semua platform kami.

Baca Juga: Google Menghapus 6.000 Saluran YouTube Yang Berkaitan dengan PKT China

4. Keamanan Anak

Google berkomitmen melindungi pengguna anak dengan langkahmemblokir personalisasi dan iklan yang menargetkan anak di bawah umur.

Google juga menyaring kategori iklan dewasa, seperti konten seksual eksplisit dan iklan perjudian, alkohol, serta obat-obatan.

Pada tahun 2021, Google mengumumkan bahwa kami akan mengembangkan perlindungan ini sehingga menjangkau semua pengguna dari seluruh dunia yang berusia di bawah 18 tahun.

Google memblokir penargetan iklan berdasarkan usia, gender, atau minat dan mencegah berbagai kategori iklan lain yang sensitif usia supaya tidak tayang di hadapan remaja.

Kini, Google juga melarang penayangan iklan aplikasi kencan, kontes, dan undian, serta produk penurun berat badan kepada pengguna di bawah 18 tahun.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto