Ternyata Begini Cara NASA Ubah Orbit Asteroid agar Tak Menabrak Bumi

Senin, 06 Maret 2023 | 16:00
The US Sun

Ilustrasi NASA merubah orbit asteroid agar tak menabrak Bumi.

Nextren.com -Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerikas Serikat (NASA) berupaya menyempurnakan teknologi khusus untuk melindungi Bumi dari tabrakan asteroid.

Pada bulan September 2022, NASA sukses mengubah orbit bulan asteroid Dimorphos selama 33 menit menggunakan wahan antariksa dalam Double Asteroid Redirection Test (DART).

Penuntasan misi tersebut menghantarkan para ilmuwan NASA yang tergabung dalam tim DART untuk mengalisis data lebih lanjut terkait upaya mengubah orbit asteroid yang berpotensi menabrak Bumi.

Setelah berbulan-bulan melakukan analisa data, pada awal Maret ini tim DART menjelaskan hasil penelitian mereka seputar metode yang dapat digunakan NASA untuk mempertahankan Bumi dari tabrakan asteroid besar.

Baca Juga: NASA Kembangkan Robot Humanoid 'Apollo', Bisa Jelajah Luar Angkasa?

Cara NASA Ubah Orbit Asteroid

Dilansir dari situs resmi NASA, misi DART menggunakan teknik pembelokan asteroid yang dikenal dengan "kinetic impactor" atau "penabrak kinetik".

Secara sederhana, teknik ini akan membelokan orbit asteroid dengan menabrakan wahana antariksa ke asteroid tersebut.

Dari data yang diperoleh tim investigasi DART, teknik ini cukup efektif untuk merubah orbit asteroid.

Pimpinan tim investigasi DART menemukan bahwa misi kinetic impactorseperti DART bisa efektif mengubah lintasan asteroid dan menjadi langkah besar untuk mencegah hamtaman asteroid ke Bumi di masa mendatang.

"Saya bersorak ketika DART menabrak asteroid dalam demonstrasi teknologi pertahanan planet pertama di dunia, dan itu baru permulaan," ujar Nivola Fox selaku associate administrator untuk Science Mission Diretorate di NASA.

"Temuan ini menambah pemahaman mendasar kita tentang asteroid dan membangun fondasi tetntang bagaimana manusia dapat mempertahankan Bumi dari asteroid berbahaya dengan mengubah jalurnya," sambungnya.

Baca Juga: Satelit NASA Seberat 2,5 Ton Jatuh ke Bumi setelah 38 Tahun Beroperasi

Kesuksesan teknik kinetic impactor untuk mengubah orbit asteroid tertera dalam 5 makalah di jurnal Nature yang berfokus pada disiplin ilmu alam.

Makalah tersebut mendemonstrasikan secara rinci tentang bagaimana "penabrak kinetik" DART mengubah lintasan asteroid.

Tim peneliti mencantumkan rekonstruksi tabrakan, waktu jelang tabrakan, dan menentukan secara rinci lokasi dan sifat lokasi dari tabrakan terhadap asteroid Dismorphos.

NASA via Wikipedia
NASA via Wikipedia

Ilustrasi pembelokan orbit asteroid agar tidak menabrak Bumi.

Baca Juga: Teleskop Hubble Tangkap Tabrakan Antar Galaksi, Terbesar di Langit Selatan

Dikutip dari laman resmi NASA, makalahtersebut menjadilangkah awal untuk mengembangkan teknologi "penabrak kinetik" sebagai kemampuan operasional yang layak untuk pertahanan planet.

Temuan para peneliti DART menunjukan bahwa asteroid dengan diameter sekitar setengah mil atau 800 meter, seperti Dimorphos, dapat dibelokan tanpa misi pengintaian terlebih dahulu.

Franck Marchis dari SETI Institute California mengatakan kepada Nature bahwa pembelokan dapat dilakukan jika ada ancaman dan memiliki peluang keberhasilan yang besar.

"Kita bisa dengan cepat merancang misi untuk membelokan asteroid jika ada ancaman, dan kita tahu bahwa misi ini memiliki peluang yang sangat besar untuk berhasil," ujar Franck.

Meski begitu, pengintaian akan memberikan informasi berharga untuk merencanakan dan memprediksi hasil pembelokan dengan teknik "penabrak kinetik" yang lebih baik.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto