Besok PeduliLindungi Akan Berganti Jadi 'SatuSehat', Ini Fungsinya!

Senin, 27 Februari 2023 | 17:00
SHUTTERSTOCK/FARZAND01

Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi yang akan berganti menjadi aplikasi SatuSehat.

Nextren.com - Aplikasi PeduliLindungi sudah menjadi salah satu aplikasi yang pastinya akrab ditelinga masyarakat Indonesia.

Pandemi COVID-19 membuat aplikasi ini berguna dalam memantau kemungkinan penyebaran virus dan juga untuk mempermudah proses vaksinansi.

Mulai besok Kemenkes (Kementrian Kesehatan) dikabarkan akan merubah dan mentransformasikan aplikasi ini menjadi 'SatuSehat Mobile'. (28/2/2023)

Melansir dari Kompas.com,Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji meghonfirmasi kebenaran hal ini.

"Kami sedang transisi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Kami akan meluncurkan, mudah-mudahan, akhir 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi Satu Sehat Mobile," ucap Setiaji.

Ia menambahkan bahwa masyarakat tidak harus menghapus aplikasi yang sudah ada setelah transformasi nama dan fungsi baru diluncurkan.

Baca Juga: 3,2 Miliar Data PeduliLindungi Diduga Bocor di Deep Web, Bjorka is Back!

Buat kamu yang belum tahu,SatuSehat adalah sebuah upaya untuk mempermudah penggunaan aplikasi kesehatan yang ada saat ini di Indonesia.

Pada bulan Juli 2022, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meluncurkan program integrasi data rekam medis pasien ke dalam satu platform bernama SatuSehat di Indonesia Health Services (IHS).

Tujuan utamanya adalah untuk mengintegrasikan catatan medis pasien dari berbagai layanan kesehatan di Indonesia.

Contohnya seperti rumah sakit, puskesmas, laboratorium, dan apotek agar menjadi satu data yang dapat diakses dengan mudah oleh tenaga medis dan pasien.

Selain itu, aplikasi ini juga terhubung dengan apotek dan rumah sakit di berbagai daerah untuk memudahkan pasien dalam mengakses layanan kesehatan.

Diharapkan penyimpanan dan pertukaran data kesehatan akan menjadi lebih efektif dan efisien bagi masyarakat dan tenaga medis di Indonesia dengan aplikasi ini.

Apakah fungsinya sama?

Aplikasi SatuSehat Mobile di masa depan akan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Aplikasi ini dirancang sebagai platform kesehatan yang dapat menyimpan hampir seluruh catatan medis pengguna, tidak hanya COViD-19.

Catatan medis yang akan tersimpan dalam aplikasi SatuSehat mencakup data vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, dan informasi tentang stunting.

Hal ini akan memudahkan penyimpanan dan pertukaran data kesehatan yang lebih efektif dan efisien bagi masyarakat dan tenaga medis.

Nantinya, Kemenkes juga akanmengintegrasikan aplikasi ini dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, selain dengan fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium, dan apotek.

Integrasikeduanya akan memungkinkan data-data penting seperti sistem pencatatan tuberkulosis, sistem pencatatan digital untuk data kematian maternal dan perinatal, dan lain-lain.

Semuanya dilakukan agar sistempengendalian penyakit dapat terintegrasi dalam satu platform.

Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Error, Coba Login Pakai Mode Pesawat

Fase Integrasi aplikasi SatuSehat

Berdasarkan laporan Kompas.com, integrasi data ke dalam platform SatuSehat akan dilakukan melalui beberapa fase.

Fase-fase ini bertujuan untuk menyediakan data yang memenuhi standar resume medis ke dalam Indonesia Health Services (IHS).

  1. Fase pertama dari integrasi ini akan mencakup data pendaftaran pasien dan diagnosa.
  2. sedangkan fase kedua akan mencakup data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
  3. Selanjutnya, pada fase ketiga, data obat akan diintegrasi dengan kamus obat (KFA).
  4. Fase keempat akan mencakup data observasi laboratorium dan data observasi radiologi.
  5. Sedangkan fase kelima akan mencakup data alergi dan data kondisi fisik.
Dalam menjalankan fase integrasi ini, Kementerian Kesehatan berharap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di Indonesia.

Selain itu juga dapat memberikan kemudahan akses bagi masyarakat dalam mengelola data kesehatan mereka.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Kompas.com