Nextren.com -Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) tengah menghadapi serangan hacker berbahaya.
Dilansir dari CNN, FBI telah menyelidiki dan bekerja untuk membendung serangan siber berbahaya di jaringan komputernya.
Serangan hacker terhadap jaringan komputer FBI disebutkan telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: FBI Sukses Retas Website Hacker, Selamatkan Uang Korban Rp 1,9 T
Berdasarkan pernyataan dari pejabat FBI, insiden penyerangan ini melibatkan sistem komputer FBI yang digunakan dalam penyelidikan gambar eksploitasi seksual anak.
Hal ini memunculkan dugaan bahwa hacker menargetkan data dalam jaringan komputer FBI yang berisi kasus eksploitasi seksual anak di bawah umur.
"FBI Mengetahui insiden itu dan bekerja untuk menambahkan informasi tambahan," ujar FBI sebagaimana dikutip dari CNN.
"Ini adalah insiden terisolasi yang telah diatasi. Karena ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung, FBI tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk diberikan saat ini," sambungnya.
Baca Juga: Bongkar Pemalsuan Website Bansos Warga AS, Mahasiswa Surabaya Diundang FBI
Kasus ini bukanlan insiden penyerangan siber pertama yang dialami oleh FBI.
Sebelumnya pada November 2021, seorang hacker berhasil membobol server email FBI.
Hacker tersebut lantas mengirim ribuan pesan email yang tersimpan di server tersebut.
Insiden ini juga tak berselang lama setelah FBI berhasil meretas website hacker pada bulan Januari 2023.
Keberhasilan FBI meretaswebsite hackerini diklaim mampu mencegah kampanye penipuan dan menyelamatkan uang korban senilai USD 130 juta atau sekitar Rp 1,9 Triliun.
Hive sendiri merupakankelompok hacker Rusiayang melakukan cyberattack dengan ransomware yang ditujukan untuk mengunci data penting pengguna.
Namun, FBI masih belum memberikan informasi tentang keterkaitan insiden serangan jaringan komputer dengan aksi peretasan website hacker pada bulan lalu.
(*)