TikTok Berikan Tips Untuk Brand Hadapi Konsumen di Bulan Ramadan 2023

Selasa, 31 Januari 2023 | 23:15
Zihan Fajrin

TikTok hadirkan studi Ramadan 2023 with TikTok: Winning the Hearts and Carts.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - TikTokpada hari ini (31/1) memberikan riset Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts yang berisi beragam tren konten dan perilaku pengguna TikTok.

Menurut TikTok telah terjadi beberapa perubahan kondisi di Ramadan tahun ini,mulai dari dicabutnya PPKM hingga kenaikan harga.

Hal tersebut dikatakan dapat mendorong terjadinya perubahan gaya belanja masyarakat dalam memenuhi kebutuhan persiapan puasa dan lebaran.

Baca Juga: Kenapa Negara-Negara di Amerika Serikat Banyak Yang Banned TikTok?

Studi Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts ini dibagikan oleh TikTok dengan tujuan untuk membantu bran dalam merumuskan dan memaksimalkan strategi pemasaran mereka.

Menurut Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing TikTok Indonesia mengatakan brand perlu mempersiapkan strategi dari jauh hari.

"Yang jangan dilakuin (oleh brand) ialah mikirin bahwa Ramadhan itu pure 23 hari, mungkin memang secara seasonnya memang cuma itu, tapi dari sekarang aja orang udah mulai lihat, jadi sebelumnya perlu dipikirin," ujar Resti.

Menurut studi TikTok, brand perlu memikirkannya untuk empat minggu sebelum bulan Ramadan dimulai.

Baca Juga: TikTok dan Kominfo Akhirnya Hapus Konten Mandi Lumpur, Tegas!

Selain itu, Resti juga memberikan tips untuk brand menggunakan fitur live TikTok selama bulan Ramadan nanti.

Untuk tips yang pertama, ia mengingatkan untuk toko online atau brand agar selalu menjaga relevansi mereka.

Sebagai contoh, bila toko online atau brand menjual produk rumahan maka mereka harus mengundang kreator yang bisa memberikan karakter yang sesuai dengan produk yang mereka tawarkan.

Lalu kedua ialah untuk melakukan live TikTok, brand atau toko online tidak perlu harus memiliki studio atau menyewa.

Mereka hanya perlu untuk memiliki cahaya yang cukup terang saja, karena yang dilihat penonton TikTok ialah kontennya.

Lanjut ke tips selanjutnya ialah brand harus mementingkan Value of Information, brand harus memberikan info-info menarik terkait produk yang dijualnya dan yang biasa ditanyakan oleh konsumen.

Baca Juga: Karyawan TikTok Bisa Atur Konten Masuk FYP, Curangi Algoritma?

Setelah itu baru ke Value of Money, tips yang satu ini ditujukan untuk brand atau toko memanfaatkan fitur keranjang kuning untuk menawarkan produk mereka.

Sehingga konsumen selain menonton live bisa juga langsung berbelanja tanpa harus pindah halaman.

Dalam sisi hal konten, Resti mengingatkan prinsip dari shoppertainment, yaitu entertainment selalu yang pertama dilakukan.

"Entertainment first, information, commerce second," ungkap Resti.

Baca Juga: Kominfo: Konten Mandi Lumpur TikTok Bukan Konten Terlarang

TikTok mengungkapkan dalam studinya, bahwa bulan Ramadan adalah kesempatan besar untuk brand karena 67% pengguna TikTok berbelanja lebih banyak selama periode tersebut.

Pada studi TikTok, terdapat semangat belanja konsumen relatif masih tinggi karena Ramadan merupakan bulan suci yang sarat makna bagi masyarakat Indonesia.

Studi TikTok kali ini juga turut menilik ragam gaya dan faktor pendorong berbelanja pengguna TikTok dalam upayanya mendapatkan value for money.

Di mana 51% responden menyatakan bahwa diskon menjadi pendorong mereka untuk belanja, dan produk bundling atau paket spesial Ramadan membuat responden dua kali lebih cenderung melakukan pembelian.

Sebanyak 98% responden studi juga menyatakan bahwa TikTok masih menjadi pilihan mereka untuk mencari inspirasi produk atau jasa.

Lalu di hari raya, sebanyak 74% responden berencana untuk membuat konten kebersamaan dengan keluarga dan teman, serta hampir seluruh responden akan menampilkan video perayaan hari besar mereka di TikTok. (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya