Ini Prediksi dan Peluang Fintech Yang Akan Terjadi Di 2023

Kamis, 05 Januari 2023 | 09:00
QR Code

Ilustrasi QRIS Antarnegara dianggap sebagai pencapaian bidang fintech di tahun 2022.

Nextren.com - Tahun 2022 kemarin beberapa Financial Technology atau biasa disebut dengan Fintech banyak mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah pengguna atau investasi.

Misalnya seperti DANA, aplikasi dompet digital paling populer pada tahun 2022 menurut Survei Jakpat.

Kemudian, selain DANA juga ada Akulaku yang mendapatkan investasi Rp 3,1 triliun dari salah satu bank terbesar di Jepang.

Pada tahun 2022 juga Fintech dan ekonomi digital membuat berbagai inovasi seperti perlindungan data pribadi, QRIS antar negara, dan masih banyak lagi.

Sejumlah peningkatan di tahun 2022 tidak terlepas dari masyarakat yang kini sudah terbiasa menggunakan aplikasi fintech.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari pandemi yang melanda selama dua tahun lamanya, menuntut masyarakat untuk sebisa mungkin jadi serba digital.

Namun tahun 2023 ini tentu berbeda, beberapa negara sudah melonggarkan protokol kesehatan Covid-19, mobilitas sudah semakin luas.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah akan seperti apa prediksi fintech di tahun 2023?

Baca Juga: Asosiasi Fintech Ungkap 7 Hal Penting Penguatan Fintech dan Ekonomi Digital 2022

Pemberian Pinjaman Online

Pada tahun 2023 pemberian pinjaman online sepertinya akan mendapatkan pengaruh buruk.

Terdapat 3 hal yang perlu dikelola dari pemberi pinjaman online agar pertumbuhan atau peningkatannya menimbulkan efek positif pada laba dan pendapatan.

Pertama, pemberi pinjaman online akan mengalami peningkatan tingkat tunggakan dan pembebanan biaya.

Kenaikan tingkat tunggakan dan tagihan dari pelanggan yang tidak membayar akan sulit dikelola oleh fintech baru yang telah beroperasi kurang dari lima tahun.

Kemudian ketika mengalami penurunan pemberi pinjaman online bisa sangat beresiko.

Kedua, fintech akan mengalami biaya modal yang lebih tinggi untuk hutang yang mereka pinjamkan.

Ketiga, fintech akan mengalami penurunan permintaan dari pelanggan karena suku bunga yang lebih tinggi.

Neobank

Neobank adalah perusahaan fintech yang menawarkan aplikasi, software, dan teknologi lainnya untuk merampingkan perbankan.

Pada tahun 2023 Neobank akan mengubah pengalaman bank tradisional dengan menawarkan produk digital yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah.

Namun sayanyanya, sebagian besar pelanggan Neobank memiliki saldo simpanan rata-rata yang relatif kecil.

Sedangkan simpanan merupakan hal yang penting untuk model bisnis perbankan dalam jangka panjang.

Maka dari itu, jika fintech tidak bisa bertahan pada tahun 2023, mungkin banyak karyawan fintech yang akan menjadi korban PHK.

Baca Juga: OJK Sebut Ada 4000 Lebih Fintech Ilegal di Indonesia, Ini Ciri-Cirinya

Fintech Akan Lebih Banyak Melayani Usaha Kecil Menengah

Bisnis kecil cenderung menutup toko selama resesi, dan pada saat ini fintech bisa mengambil kesempatan.

Fintech bisa mengambil peluang untuk melayani UKM daripada perusahaan besar, karena saat resesi UKM cenderung lebih besar kehilangan pelanggannya.

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Tech Crunch

Baca Lainnya