Nextren.com - Sejak Elon Musk mengambil alih Twitter, banyak kebjakan baru, banyak juga yang bertanya-tanya mengenai kebijakan tersebut.
Pada hari pertama sah menjadi pemilik Twitter saja, Elon Musk sudah melakukan hal kontroversial seperti memecat setidaknya empat eksekutif Twitter.
Kemudian di minggu pertamanya ia memecat sekitar 3.800 staf Twitter, dan disusul 1000 staf twitter mengudurkan diri.
Terlepas dari berbagai kebijakan kontroversialnya tersebut, Elon Musk mengatakan akan membuat Twitter lebih baik lagi.
Elon Musk juga berkomitmen akan menjaga keamanan anak-anak di platformya sebagai prioritas utama.
Baca Juga: Hubungan Elon Musk dan Apple Memanas, Dampaknya Twitter Blue Ditunda
Dilansir dari Gizchina, banyaknya pemecatan dan pengunduran diri staf Twitter membuat tim utama yang bertugas memoderasi materi pelecehan seksual anak atau Child Sexual Abuse Material (CSAM) hanya tersisa satu orang.
Hal tersebut menjadi pertanyaan banyak orang, bagaimana bisa Elon Musk mengklaim melindungi anak-anak ketika seluruh departemen yang menangani ini hanya terdiri satu staf.
Sebelumnya, tidak diketahui berapa banyak orang yang memang menangani memoderasi materi pelecehan seksual anak.
Namun menurut majalah Wired, setidaknya ada empat karyawan Singapura yang berspesialisasi dalam keselamatan anak.
Sayangnya mereka berempat sudah tidak lagi bekerja di Twitter sejak bulan November.
Sebelumnya mereka bekerja di Singapura untuk memoderasi materi pelecehan seksual anak pada Twitter di seluruh wilayah Asia-Pasifik.
Baca Juga: Elon Musk Beri 'Amnesti' Akun Twitter yang Diblokir Mulai Pekan Depan
Perlu diketahui wilayah Asia-Pasifik memiliki populasi sekitar 4,3 miliar, terhitung sekitar 60% dari total populasi dunia.
Jadi penting untuk memiliki staf khusus yang bertugas memoderasi materi pelecehan seksual anak di wilayah tersebut
Para peneliti juga mengatakan bahwa tim internal yang menangani masalah moderasi materi pelecehan seksual anak merupakan tim penting.