Nextren.com - Di tengah hadirnya sejumlah solusi untuk menjaga keamanan data perusahaan, ada beberapa hal kunci yang masih perlu dilakukan perusahaan atau bahkan individu untuk menjaga keamanan data dan jaringan.
Dengan meningkatnya budaya kerja baru yaitu hybrid, keamanan menjadi semakin rentan karena posisi celah keamanan yang semakin luas dan menyebar, dimana cloud atau sistem penyimpanan data diakses.
Ditambah teknologi dan teknik peretasan juga ikut berkembang, mengikuti perkembangan keamanan data.
Paul Carter, vice president, Client Solutions Group, Asia Pasifik dan Jepang, membagikan 3 tips dalam usaha menjaga keamanan data perusahaan di tengah lingkungan kerja yang semakin portable.
Tips Dell Untuk Menjaga Keamanan Siber
Ketiga tips ini secara garis besar adalah mengadopsi pola pikir zero trust, perlindungan terhadap perangkat dan data dimana pun, serta perubahan budaya keamanan.Zero Trust
Secara harfiah, Zero Trust dapat diartikan tidak percaya kepada siapapun atau apapun.Dalam konteks keamanan, Zero Trust merupakan gagasan bahwa tidak ada pengguna atau tugas yang bisa dipercaya secara tersirat, semua interaksi harus bisa diverifikasi sebelum dilanjutkan atau dilaksanakan.
Namun tidak hanya sebuah gagasan, Zero Trust ini juga perlu diwujudkan dalam arsitektur jaringan model autentikasi di setiap langkah di seluruh jaringan, infrastruktur TI, dan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam organisasi.
Dengan cara ini, bahkan ketika seorang aktor pengancam berhasil melewati satu lapisan keamanan, arsitektur Zero Trust yang diterapkan dapat menangani kebocoran data apa pun dengan lebih cepat dan mencegahnya masuk lebih jauh ke dalam sistem keamanan.
Baca Juga: Review Dell Pro Webcam WB5023 Dengan Desain Profesional dan Gambar Tajam
Dell menyediakan bantuan kepada perusahaan yang ingin membangun konsep Zero Trust dari sistem keamanan yang sudah dimiliki dengan mengidentifikasi teknologi canggih yang harus diterapkan pelanggan. Mereka juga memberikan pelatihan untuk mengaktifkan kewaspadaan dan tata kelola berkelanjutan untuk ketahanan siber jangka panjang.
Dell juga melayani Vulnerability Management Service yang dapat membantu perusahaan untuk mengenali potensi kerentanan, ancaman keamanan, serta mencari cara untuk memperbaikinya.
Melindungi Perangkat, Sistem, dan Data di Mana Saja
Konsep kerja hybrid menjadi tantangan tersendiri bagi sistem keamanan suatu perusahaan dan perlu untuk mempertimbangkan kembali bagaimana cara melindungi data dan sistem di manapun lokasinya.Hal ini bisa dimulai dengan merancang agar setiap perangkat di seluruh ekosistem, mulai dari perangkat, server, penyimpanan, jaringan, dan layanan harus memperhatikan soal keamanan.
Hal ini akan berguna untuk mencegah potensi kebocoran sistem baik disengaja maupun tidak disengaja.
Untuk itu, Dell memiliki pilihan untuk menonaktifkan port PC dan memilih segel anti rusak sebelum pengiriman, sebagai langkah keamanan fisik tambahan untuk mencegah gangguan pengaturan BIOS (Basic Input/Output System).
Dell juga memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi potensi kerusakan BIOS di PC dengan integrasi telemetri baru antar Microsoft Intune, sebagai bagian dari Microsoft Endpoint Manager dan konsol Splunk.
Menciptakan Budaya Keamanan
Selain masalah hardware dan software, faktor manusia juga menjadi faktor penting untuk menjaga keamanan data dan jaringan perusahaan di budaya kerja Hybrid.Menurut riset Breakthrough dari Dell, 53% perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa karyawan adalah mata rantai terlemah dalam pendekatan keamanan mereka.
Bahkan setelah mengetahui tentang sejumlah serangan siber canggih, sekitar 23% karyawan mengakui kesadaran dan perilaku keamanan mereka belum meningkat secara substansial.
Baca Juga: Dell Pro Webcam Resmi Hadir di Indonesia Seharga 2 jutaan Dengan Resolusi 2K
Sehingga pelatihan dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dalam menangani ancaman siber, sehingga muncul juga rasa tanggung jawab dari setiap karyawan untuk menjaga keamanan perusahaan.
Dengan pelatihan yang tepat, karyawan diharapkan bisa memiliki kesadaran sendiri dan berdaya untuk menerapkan praktik keamanan siber dalam pekerjaan sehari-hari, seperti melaporkan email phising di inbox.
Langkah-langkah ini terbilang cukup penting untuk dipraktekkan oleh perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital.
Menerapkan pendekatan Zero Trust, melindungi seluruh ekosistem TI, dan melatih karyawan turut bertanggung jawab dalam memastikan keamanan siber, adalah langkah-langkah vital untuk memperkuat perusahaan dengan strategi keamanan holistik dan modern.
Untuk itu, Dell juga menyediakan daftar periksa atau checklist yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah siap menghadapi serangan siber.
Baca Juga: Teknologi Deep Learning Dell Turut Membantu Pelestarian Karang di Great Barrier Reef
(*)