Gerakan Menuju Smart City, Kota dan Kabupaten Berinovasi untuk Sejahterakan Warganya

Selasa, 22 November 2022 | 10:00
DOK. Shutterstock

Ilustrasi smart city

Nextren.id – Pada 2022, Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) kembali dilanjutkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Tahun ini, gerakan tersebut diikuti oleh 50 kota/kabupaten. Kota/kabupaten terpilih dibimbing oleh praktisi dan tim akademisi yang ahli di bidang pengembangan smart city.

Hasil dari bimbingan tersebut adalah rencana induk atau masterplan untuk merancang transformasi menjadi smart city. Salah satu pilar yang telah terlaksana rencana induknya adalah smart living. Pilar yang berkaitan dengan sarana dan prasarana umum tersebut bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di kota/kabupaten yang terlibat dalam Gerakan Menuju Smart City.

Melalui inovasi di pilar tersebut,sejumlah kota/kabupaten terpilih berupaya agarmasyarakat yang menjadi warganya beraktivitas dengan nyaman, aman, dan tenang.

Adapun kota/kabupaten yang telah berhasil menciptakan rencana induk dan mewujudkan pilarsmart livingdi antaranyaadalah Kota Tebing Tinggi di Sumatera Utara, Pariaman di Sumatera Barat, serta Luwu Utara di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Hari Ini di Cianjur, Pernah 7 Kali Gempa Besar!

Untuk mewujudkan pilarsmart living,Pemerintah Kota Tebing Tinggimembuat Sistem Informasi Cepat Tanggap Pemadam Kebakaran (SICETAR), Sistem Informasi Rumah Pemerintah Kota Tebing Tinggi (SIRUMPETTI), Sistem Informasi Bangunan Gedung (SIMBAG), serta Sistem Informasi Penyerahaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan Kota Tebing Tinggi (SIMPANPRASAANUTI).

Inovasi lain juga dilakukanPemerintah Kota Tebing Tinggidengan menghadirkanSistem Aplikasi Lampu Penerangan Jalan Umum (SIAP LAJU) dan Sistem Informasi Makam Kota Tebing Tinggi (SIMAKTI).

DalamMaster Plan Smart CityKota Tebing Tinggi, SICETAR dihadirkandalam rupa platform digital yang membuatmasyarakat dapat menghubungi pemadam kebakaran secarareal-time.

Pada SIMAKTI, masyarakat dapat melihat tempat pemakaman umum (TPU) mana saja yang masih memiliki lahan kosong. Sementara itu, SIRUMPETTI, SIMBAG, SIMPANPRASAANUTI, dan SIAP LAJU dihadirkan melalui situs.

Baca Juga: Sideka-NG, Aplikasi dari Kemenkominfo untuk Dorong Desa dan Kecamatan Bertrasformasi Digital

Selanjutnya, implementasismart livingdi Pariaman, Sumatera Barat, dilakukan melaluiLayanan Konsultasi Permasalahan Tanah (LAKON PEMANAH) danBus Harapan Masyarakat dan Warga yang Ingin di Layani(BUS HARUM DAN WANGI).

Melalui LAKON PEMANAH, masyarakat dapat melakukan konsultasi terhadap permasalahan sengketa tanah, konflik, maupun perkara yang sedang dialami. Apabila masalah tanah harus dibawa ke jalur hukum, hasil mediasi dan penyelesaian kasus akan diunggah secaraonlinesehingga bisa diakses oleh siapa saja.

Guna menciptakan transportasi publik yang mudah diakses masyarakat, PemerintahKotaPariaman menghadirkan layananBUS HARUM DAN WANGIyang terintegrasi dengan sistem penjadwalan bus dalam kota. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui jadwal bus secarareal time.

Tak ketinggalan dengankedua kota tersebut, Pemerintah Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menghadirkan aplikasi Sistem Pendaftaran Layanan Online (Sisdarlin). Aplikasi berbasissmartphoneini dapat membantu masyarakat ketika ingin mendaftar rumah sakit, memesan layananambulan,maupun menjemput dan mengantar pasien.

Baca Juga: Jawab Tantangan Kependudukan dan Pariwisata, Kemenkominfo Galakkan Pembangunan Berbasis Smart City

Inisiatif serupa juga turut dilakukan oleh berbagai kota/kabupaten di areaPulau Jawa. Salah satunya dilakukan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur melalui layanan WhatsApp bertajuk Media Layanan Konsultasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Indonesia Sehat (KIS), danPenerima Bantuan Iuran Daerah(PBID) atau dikenal sebagai Melati.

Layanan Melati dihadirkan guna mempermudah masyarakat miskin dalam proses pengurusan kepesertaan JKN, KIS, dan PBID. Layanan Melati juga dapat dimanfaatkan untuk pengurusan administrasi pelayanan rumah sakit bagi masyarakat miskin, mulai dari pendaftaran, rawat inap, pengobatan, sampai pembayaran.

Selanjutnya, hadir juga layanan Sistem Rujukan Kehamilan Terkendali (SRIKANDI) di Brebes, Jawa Tengah. Aplikasi tersebut dikembangkan untuk membantu pihak rumah sakit untuk mencatat kesehatan ibu hamil.

Melalui SRIKANDI, riwayat pemeriksaan dan status kesehatan ibu hamil di Kabupaten Brebes dapat dimonitor secara terpusat oleh rumah sakit yang berada di kabupaten tersebut.

Baca Juga: Capai Puncak Pelaksanaan, Gerakan Menuju Smart City 2021 Berhasil Bimbing 70 Kabupaten dan Kota

Diselenggarakan sejak 2017

Gerakan Menuju Smart City telah diselenggarakan Kemenkominfo sejak 2017. Tujuannya, untuk mendorong transformasi kota/kabupaten di Indonesia menjadi lebih digital dan terhubung. Dengan demikian, kehidupan masyarakatnya pun sejahtera.

Dalam pelaksanaannya, gerakan ini melibatkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu),Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi(Kemenpan RB), serta KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Kemudian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas), Kantor Staf Kepresidenan,Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian(Kemenko Perekonomian), danKementerian Dalam Negeri(Kemendagri).

Editor : Sheila Respati