Elon Musk Buka Lowongan Kerja Baru Usai PHK Massal Ribuan Karyawan Twitter

Selasa, 22 November 2022 | 10:38
TechCrunch

Ilustrasi Elon Musk dan logo Twitter

Nextren.com -Langkah kontroversial lagi-lagi ditempuh oleh CEO baru Twitter Elon Musk.

Setelah melakukan PHK massal 65% dari total 7.500 karyawan Twitter, Elon Musk kini bersiap untuk membuka lowongan kerja baru untuk Twitter.

Lowongan kerja baru ini ditujukan untuk mengisi pos-pos yang ditinggalkan oleh karyawan terdampak PHK massal ataupun karyawan yang memilih untuk resign.

Baca Juga: Donald Trump Resmi Kembali Ke Twitter, Elon Musk 'Ini Suara Rakyat'

Dilansir dari The Verge, Elon Musk mengumumkan pembukaan perekrutan baru dalam sebuah acara pertemuan bersama karyawan Twitter pada hari Senin (21/11).

Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan telah selesai dengan PHK massal dan secara aktif merekrut untuklowongan teknisi dan sales.

Sayangnya, Elon Musk tidak menentukan jenis peran engineer atau sales secara spesifik yang dibutuhkan Twitter.

"Dalam hal critical recruitment, menurut saya orang yang hebat dalam menulis software adalah prioritas tertinggi," ujarnya dalam pertemuan tersebut sebagaimana dikutip dari The Verge.

Baca Juga: Ini Penyebab Performa Twitter Android Lebih Lemot, Menurut Elon Musk

Pengumuman pembukaan rekrutmen baru ini dilakukan setelah Elon Musk 'membersihkan' departemen penjualan Twitter.

PHK massal di divisi penjualan telah memecat hampir seluruh pemimpin senior di divisi tersebut.

Sementara itu, karyawan Twitter yang masih aktif di perusahaan diminta untuk memberi rujukan tentang kandidiat yang dirasa cocok untuk mengisi lowongan tersebut.

Pertemuan besar pada hari Senin menjadi yang pertama kalinya karyawan Twitter mendengar kabar langsung dari Elon Musk sejak munculnya tuntutan kerja keras pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk menegaskan kepada karyawan bahwa markas Twitter akan tetap berada di San Francisco.

Musk mengatakan tak ada rencana untuk memindahkan markas Twitter ke Texas.

Ia tak akan memperlakukan Twitter sama seperti Tesla di mana markas besarnya berada di Texas.

Baca Juga: Elon Musk Ingin Twitter Aman dengan End to-End Encryption DM

Pemilihan lokasi markas Twitter ini berkaitan dengan netralitas politik.

"Jika kami ingin memindahkan kantor pusat ke Texas, saya pikir itu akan menjadi gagasan bahwa Twiter telah berubah dari sayap kiri menjadi sayap kanan, padahal tidak demikian." ujar Elon Musk kepada karyawan Twitter.

"Ini bukan pengambilalihan Twitter oleh sayap kanan. Ini adalah pengambilalihan Twitter oleh sayap moderat," sambungnya.

Lebih lanjut, Elon Musk mengatakan bahwa, "untuk menjadi alun=alun kota digital, kita harus mewakili orang-orang dengan beragam pandangan meski kita tidak setuju dengan pandangan tersebut".

(*)

Editor : Wahyu Subyanto