Atta Halilintar Diduga Terlibat Kasus Robot Trading Net89, Kok Bisa?

Rabu, 26 Oktober 2022 | 21:45
Instagram @aurelie.hermansyah

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Nextren.com - Atta Halilintar dilaporkan ke polisi karena terlibat kasus investasi abal-abal yang menggunakan robot trading Net89.

Tak hanya Atta Halilintar, kasus penipuan robot trading Net89 ini juga meneyeret beberapa nama tersohor.

Drummer Nidji Adri Prakarsa, selepgram Taqy Malik, motivatorMario Teguh dan musisi Kevin Aprilio juga ikut terseret kasus ini.

Baca Juga: Apes! Dana Korban Robot Trading Ilegal Sulit Dikembalikan, Malah Masuk Kas Negara

Bedasarkan laporan dari kuasa hukum para korban yakni Zain Arifin yang dilansir dari Kompas.com, kelimanya dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan. (26/10/2022)

"Hari ini kami membuat laporan polisi terkait dengan dugaan pidana penipuan dan atau pengelapan tanpa izin melalui media elektronik yang diduga dilakukan oleh individu-individu atau korporasi robot trading Net89," ucap Arifin.

Ia juga menjelaskan bahwa Atta Halilintar mendapat aliran dana sangat besar dari pendiri Net89, Reza Paten.

Atta diduga menerima uang panas Paten sebanyak Rp 2,2 Miliar dari kegiatan lelang bandana pada bulan Januari.

Tak hanya itu, Taqy Malik juga mendapatkan uang dari sumber yang sama sebanyak Rp 700 juta lewat lelang bromptonnya.

Baca Juga: Bos Robot Trading Viral Blast Masih Buron, Rugikan 12 Ribu Member Rp 1,2 Triliun

Di sisi lain, Mario Teguh berperan sebagai leader dan pendiri dari Billions Group Net89.

Sedangkan, Kevin Aprilio terlibat karena telah mempromosikanNet89 dalam pertemuan Zoom dan media sosial.

Begitu juga denganAdri Prakarsa yang berperan sebagai promotor di media sosial.

Kelimanya dilaporkan bersamaan dengan 129 orang lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

Mereka semua dijerat atas pasalPasal 5 ayat (1) Jo Pasal 2 Ayat (1) Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Selain itu terdapat jugaPasal 45A Ayat (1) Jo Pasal 10 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Baca Juga: Bos Robot Trading Fahrenheit Ditangkap, OJK Ungkap 11 Investasi Ilegal Robot Trading Lainnya

Arifin menyatakan setidaknya ada sebanyak 230 korban yang dirugikan dengan total Rp 28 miliar.

Kasus investasi bodong robot trading Net89 ini kini membuat sang pendirinya mulai dipertanyakan kredibilitasnya.

Reza Paten sendiri merupakan seorang miliarder asal Surabaya yang merupakan pengusaha distributor software di bidang trading.

Namanya cukup terkenal di dunia trading setelah pada 2021 berhasil menjual software robot trading miliknya dengan harga Rp 500 miliar.

Software robot tradingyang ia jual ke khalayak luas dianggap mampu membantu trader meraup profit dengan mudah.

Ini adalah sebuah software trading yang didukung dengan bantuan komputer dan kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: 6 Kelemahan Robot Trading Menurut Pakar: Tidak Ada yang Sempurna

Biasanya robot trading digunakan pada perdagangan forex atau mata uang asing.

Robot trading biasanya digunakan untuk membantu para trader mendapatkan profit semaksimal mungkin.

Dengan mengurangi intervensi manusia, sistem ini dianggap lebih akurat akurat, stabil dan menguntungkan.

Tidak sedikit trader pemula dan orang awam menganggap robot trading menjadi solusi mereka agar cepat kaya.

Padahal software ini juga memiliki cukup banyak kelemahan yang bisa membuat penggunanya justru merugi.

Pada robot trading sering terdapat kesalahan teknis seperti sistem yang error.

Konektivitas untuk menunjang trading pada software ini juga sangat rentan hilang karena sangat bergantung dengan interet.

Baca Juga: Cara Terjemahkan Email Dalam Bahasa Inggris Langsung di Gmail, Mudah Loh!

Selain itu, robot trading juga abal-abal juga sering dijuang dengan harga yang sangat murah.

Sehingga, tidak sedikit orang yang tertipu dengan software bodong yang ditawarkan penjual.

Karena itu, kasus yang dialami oleh para korban penipuan robot tradingNet89 ini menjadi sebuah pelajaran penting untuk kita.

Sebaiknya kita tidak mudah tergoda dan harus benar-benar melakukan riset untuk membeli suatu perangkat teknologi.

Bukanya membantu, mungkin software atau hardware yang kita beli justru membuat kita rugi.

Nah, itulaha berita seputar kasus penipuan robot tradingNet89 sobat Nextren.

Buat kalian yang penasaran dengan informasi seputar teknologi dan tren lainnya, pantengin terus Nextren.com ya!

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya