Nextren.com - Ketegangan China dan Taiwan masih terus berlangsung, bahkan makin panas setelah AS dan negara NATO terlihat ingin ikut campur.Sejak lama China memata-matai aktifitas Taiwan lewat berbagai cara, salah satunya dengan drone.Akhirnya, untuk pertama kalinya militer Taiwan berani menembak jatuh sebuah drone tak dikenal yang memasuki wilayah udaranya di dekat sebuah pulau kecil di lepas pantai China pada Kamis (1/9).Sebelumnya, pemerintah Taiwan berjanji akan mengambil tindakan keras dalam menangani meningkatnya penyusupan seperti itu.
Baca Juga: Iran Gagal Curi Kapal Drone AS, Kekuatan Armada Perang AS Bikin Militer Iran Kabur!Beijing, yang selama ini mengklaim Taiwan sebagai miliknya, telah mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu sejak awal bulan lalu.Hal itu dilakukan China sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.Pemerintah Taiwan telah mengatakan tidak akan memprovokasi atau meningkatkan ketegangan dengan China, seperti dilansir Reuters (1/9).Tetapi baru-baru ini, Taiwan sangat marah dengan terus berulangnya aktifitas drone China yang terbang di pulau-pulau yang dikendalikan oleh Taiwan, di dekat pantai China.Komando pertahanan untuk Kinmen, dalam pernyataan kementerian pertahanan Taiwan, mengatakan bahwa drone itu memasuki ruang udara terbatas di atas Lion Islet tepat setelah tengah hari (0400 GMT).Lion Islet adalah sekelompok pulau yang dikendalikan Taiwan di seberang kota Xiamen dan Quanzhou di China.Pasukan di pulau itu mencoba memperingatkan drone itu namun tidak berhasil. Sehingga drone itu ditembak jatuh, dan puingnya jatuh di laut.Taiwan memberikan tembakan peringatan ke drone itu untuk pertama kalinya pada hari Selasa, tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya provokasi China.Kementerian luar negeri China, pada hari Senin menolak keluhan Taiwan tentang drone itu dan menyatakan tidak ada maksud untuk membuat keributan.Chiu Chui-cheng, wakil kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan yang membuat kebijakan China, mengatakan kepada wartawan di Taipei bahwa Taiwan memiliki otoritas hukum untuk mengambil "langkah-langkah pertahanan yang diperlukan", karena pesawat China tidak diizinkan masuk ke wilayah udara Kinmen.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi AS Minta Perwira Muda Bersiap untuk Perang Robot dan Drone
Langkah-langkah itu termasuk memaksa pesawat untuk pergi atau mendarat, katanya.Berbicara kepada angkatan bersenjata sebelumnya pada hari Kamis, Tsai mengatakan bahwa China menggunakan drone dan taktik "zona abu-abu" lainnya untuk mencoba mengintimidasi Taiwan.Tsai sekali lagi menekankan bahwa Taiwan tidak akan memprovokasi perselisihan. Tetapi itu tidak berarti bahwa Taiwan tidak akan mengambil tindakan balasan."Dia juga telah memerintahkan Kementerian Pertahanan Nasional untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan kuat, pada waktu yang tepat, untuk mempertahankan keamanan nasional," katanya."Biarkan militer menjaga negara tanpa rasa takut dan dengan keyakinan yang kuat."
Baca Juga: Rusia Ancam Gunakan Drone Nuklir Bawah Air 'Poseidon' ke Inggris Jika Terus Dukung UkrainaSejak lama Taiwan telah menguasai Kinmen, yang pada titik terdekatnya adalah beberapa ratus meter dari wilayah Tiongkok. Hal itu terjadi sejak perang saudara tahun 1949 di China, yang dimenangkan kelompok komunis Mao Zedong dan membuat kelompok yang kalah melarikan diri ke Taipei.Selama puncak Perang Dingin, Cina disebut sering menembaki Kinmen dan pulau-pulau lain yang dikuasai Taiwan, di sepanjang pantai Cina, tetapi mereka sekarang menjadi tujuan wisata.