Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Dugaan kebocoran 1,6 miliar data SIM card masyarakat Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat.
Bocornya 1,6 miliar data SIM card tersebut pun telah tercatat di forum jual-beli data yang kerap dipakai oleh hacker.
Dalam situs breached.io, terlihat bahwa 1,3 miliar data SIM card itu ditawarkan oleh akun bernama Bjorka.
"1,3 miliar data SIM card (phone number) registration," tulis Bjorka di situs breached.io.
Baca Juga: Perlindungan Keamanan Data & Privasi di Smartphone OPPO Lewat ColorOS 12 dan ColorOS 13
Tanggapan Indosat Ooredoo
Sebagai salah satu perusahaan provider di Indonesia, Indosat Ooredoo pun telah menanggapi adanya dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM card.
SVP-Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, menyatakan bahwa tudingan bocornya 1,3 miliar data SIM card tersebut tidak terjadi pada perusahannya.
Indosat Ooredoo Hutchison turut menyebut bahwa data penggunanya disimpan serta dikelola perusahaan secara personal.
"Data kami itu disimpan sendiri dan kita manage sendiri sehingga keamanannya bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (1/9).
Baca Juga: PT Jasa Marga Konfirmasi Kebocoran Data 256 GB: Tidak Ada Data Pelanggan
Ia turut menegaskan kalau pihaknya menjadi keamanan data pelanggan sebagai prioritas perusahaan.
Oleh karenanya, adanya dugaan kebocoran 1,3 miliar data SIM card itu pun tidak bisa dikonfirmasi oleh Indosat Ooredoo Hutchison.
"Data yang kita lihat yang ada di Twitter itu bukan data dari Indosat," tuturnya.
"Bukan data dari Indosat. Jadi data dari mana saya tidak bisa konfirmasi, karena kalau dari Indosat, bisa dipastikan itu aman karena dikelola sendiri gitu" tegas Steve Saerang.
Hanya Karyawan Indosat Khusus yang Punya Akses ke Data Pengguna
Dalam kesempatan yang sama, Steve Saerang turut menerangkan kalau Indosat Ooredoo tidak memberikan akses data pelanggan kepada sembarangan karyawan.
Baca Juga: Menguji Jaringan 5G Indosat Ooredoo di Kantor Pusatnya, Sekencang Apa untuk Download?
"Tidak ada satu pun karyawan Indosat Ooredoo punya akses ke sana (data SIM card), kecuali mereka yang punya kepentingan menjawab kebutuhan pelanggan," paparnya.
Dan Steve juga menyebut kalau kebijakan registrasi SIM card bagi para pengguna baru itu memang diatur oleh Undang-Undang.
Namun Indosat Ooredoo mengaku langsung menyimpan data tersebut secara mandiri.
"Kalo aktivitas data pelanggan baru kan datanya langsung masuk ke back end agar pelanggan bisa mendapat full service dari SIM card," ucap Steve.
"Itu memang kewajiban yang diatur oleh Undang-Undang tapi datanya, disimpan oleh Indosat Ooredoo," pungkasnya.
(*)