AS Tuduh Rusia Rekrut Tentara Berusia Tua untuk Perang di Ukraina, Bahkan Para Tahanan

Selasa, 30 Agustus 2022 | 21:59
Wikimedia Commons

Ilustrasi tentara Rusia

Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina, membutuhkan banyak tentara untuk mengoperasikan senjata dan menjalankan strategi perang.Untuk itu, seorang pejabat senior pertahanan AS menuduh bahwa Rusia sedang berjuang menemukan lebih banyak tentara untuk berperang di Ukraina, bahkan merekrut tahanan. Menurut pejabat AS itu, pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk meningkatkan jumlah tentara sekitar 10% menjadi 1,15 juta prajurit, mulai Januari tahun depan. Setelah Rusia disebut mengalami kemunduran yang signifikan dan kehilangan banyak pasukan dalam enam bulan setelah menginvasi Ukraina, upaya itu dianggap AS tidak mungkin berhasil, karena Rusia secara historis tidak memenuhi target personel dan kekuatan.

Baca Juga: Pernah Ditawan, Tentara Ukraina Ceritakan Kejamnya Siksaan Fisik dan Psikologis Rusia"Rusia sudah mulai mencoba untuk memperluas upaya perekrutan," kata pejabat itu kepada wartawan, seperti dikutip Channel News Asia. Pejabat AS itu juga menuduh Rusia melakukan perekrutan itu sebagian dengan menghilangkan batas umur tertua untuk tentara baru, dan juga dengan merekrut tahanan."Banyak dari tentara rekrutan baru ini terlihat lebih tua, tidak layak dan tidak terlatih," imbuh pejabat itu. Maka AS menyimpulkan bahwa tiap rekrutan tentara baru mungkin tidak secara efektif memperluas kekuatan tempur Rusia secara keseluruhan di akhir tahun ini.

Baca Juga: Tentara Rusia Dipaksa Gunakan Senjata Lawas Bekas Soviet, Pantesan Sulit MenangSebelum perang, angkatan bersenjata Rusia mungkin sudah kekurangan 150.000 personel dari target yang dinyatakan sebanyak satu juta prajuritAwal Agustus lalu, Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl memperkirakan, 70.000 hingga 80.000 orang Rusia tewas atau terluka di Ukraina sejak invasi pada 24 Februari.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto